TEMPO.CO, Jakarta - Nasib PT Kertas Leces Probolinggo tergantung kepada boiler baru yang berbahan bakar batu bara. "Jika ini pun tetap tidak bisa menolong, akan cari solusi lagi," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, ketika ditemui di Kementerian BUMN, Senin, 30 April 2012.
Dahlan mengatakan, boiler lama berbahan bakar minyak dan gas yang selama ini digunakan tidak efisien dan boros. Untuk itulah dibangun boiler baru berbahan bakar batu bara yang mampu menghasilkan listrik sebesar 60 megawatt. Namun, Dahlan tidak ingat pasti nilai investasinya. Ia memperkirakan sekitar Rp 150 miliar.
Menurut Dahlan, ini solusi yang berbeda jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, pemerintah hanya memberi uang bantuan. Ketika diberi uang, ternyata tidak bisa mengentaskan masalah keuangan PT Leces. Maka, perlu waktu untuk membuktikan keberhasilan solusi ini.
Sebelumnya diberitakan PT Kertas Leces berencana menjual asetnya untuk membayar gaji karyawan menyusul kondisi perusahaan yang terpuruk. Selama 22 bulan terakhir, pabrik kertas itu berhenti beroperasi. Utang perusahaan kertas ini mencapai Rp 41 miliar. Pabrik kertas di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo itu juga belum memenuhi hak-hak normatif sekitar 1.850 karyawannya senilai Rp 4,5 miliar.
Salah satu solusi yang diberikan adalah membangun boiler baru untuk PT Leces. Boiler baru itu harusnya selesai bulan ini. "Mungkin masih ada kendala teknis," kata Dahlan. Pengerjaan dilakukan oleh perusahaan kontraktor pelat merah. Namun, Dahlan tidak ingat pasti.
SUNDARI