Perusahaan, ia melanjutkan, sedang menyiapkan proses tender ulang tersebut. Diharapkan pengumuman tender dapat dilakukan pada bulan ini. "Akan segera kami umumkan di media massa, sekarang sedang disiapkan," ujarnya.
Proyek PLTU Bali Timur ditenderkan pertama kali pada Maret lalu untuk perusahaan listrik swasta (independent power producer). Proyek pembangkit berkapasitas 2x100 megawatt itu membutuhkan nilai investasi sebesar US$ 200 juta.
Semula PLN mentargetkan pembangkit itu bisa beroperasi komersial pada 2013. Namun dengan tender ulang maka waktu operasi komersial akan mundur.
Selain di Bali, PLTU Papua dan Maluku yang termasuk dalam proyek percepatan 10 ribu megawatt tahap pertama juga ditender ulang. "Alasannya sama dengan PLTU Bali," kata Bambang.
Tender ulang kedua pembangkit itu sudah diumumkan di sejumlah media massa hari ini. Pengumuman itu menyebutkan perusahaan pemenang tender akan
melaksanakan pekerjaan yang meliputi rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and constuction) serta uji coba (commisioning).
DESY PAKPAHAN