Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) melakukan pertemuan dengan Menteri/Kepala Badan Perencenaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago (kanan) di kantor Bappenas, Jakarta, 6 Januari 2015. Pertemuan tersebut membahas program infrastruktur daerah diantaranya pembangunan Giant Sea Wall hingga Kereta Layang di DKI Jakarta. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2016. Andrinof mematok target pertumbuhan dari 5,8 menjadi 6,4-6,6 persen.
"Dengan asumsi faktor eksternal berjalan lancar," kata Andrinof di Jakarta, Rabu, 29 April 2015. Target itu juga dengan asumsi inflasi yang stabil di angka empat persen dan pembangunan infrastruktur berjalan lancar.
Ihwal pembangunan proyek infrastruktur yang terlambat akibat pengesahan RAPBNP 2015 yang baru selesai disahkan pertengahan Februari lalu, Andrinof tak ambil pusing. "Reformasi penyerapan anggaran baru bisa dievaluasi akhir tahun nanti," ujar Andrinof optimistis.
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, target tersebut masih masuk akal untuk dicapai. JK mengatakan harga komoditas dan minyak dunia sudah mulai bergerak naik.
"Otomatis harga lain dan pendapatan negara akan naik," kata JK. Investasi juga akan dijadikan pilar pembiayaan infrastruktur di masa depan. JK mengatakan minat investor asing untuk masuk ke Indonesia meningkat.
Jepang dan Cina, ujar JK, menjadi pematik bagi para investor asing lainnya untuk datang ke Tanah Air. "Karena itu kita bangun infrastruktur untuk mengurusnya."
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
11 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.