Menteri Susi Diminta Sikat Pengguna Pukat Harimau  

Reporter

Jumat, 12 Desember 2014 13:35 WIB

Pejalan kaki melintasi spanduk bergambar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan latar kapal yang ditenggelamkan di Gedung Kementerian Kelauatan dan Perikanan, Jakarta, 10 Desember 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Makassar - Nelayan di Sulawesi Selatan meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak hanya berani menenggelamkan kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Menteri Susi juga diminta berani menindak tegas nelayan lokal yang masih menggunakan pukat harimau. (Baca: Menteri Susi: You Langgar Aturan, Saya Tabrak)

“Terbukti, alat tangkap ini merusak terumbu karang yang menjadi rumah ikan,” kata Alimuddin, nelayan di Pelabuhan Paotere, Makassar, kepada Tempo, Kamis, 11 Desember 2014. (Baca: Cara Susi Manfaatkan Pengadilan Perikanan )

Selain merusak rumah ikan, kata Alimuddin, pukat harimau juga menangkap semua jenis ikan sehingga mengancam keberlangsungan spesies ikan di laut. “Kalau ikannya tidak layak konsumsi, mereka buang saja di laut. Ini kan pemborosan,” ujarnya.

Muhammad Arsyad, nelayan di Paotere, mengatakan penangkapan ikan secara berlebihan atau overfishing di perairan Indonesia juga terjadi karena semakin canggihnya alat yang digunakan nelayan. Nelayan sekarang sudah menggunakan global positioning system untuk memantau keberadaan ikan. “Beda dengan dulu, nelayan hanya menggunakan pancing,” kata Arsyad. (Baca: Menteri Susi Bom Kapal Thailand Pekan Ini )

Menurut Arsyad, masih banyak nelayan Indonesia yang menangkap ikan dengan cara yang merusak lingkungan laut. Misalnya menggunakan bom dan racun sianida. Dengan demikian, mereka ikut mengurangi jumlah ikan di laut. “Harus ada kebijakan yang tepat dari pemerintah,” katanya. (Baca:Menteri Susi Dihargai KPK Merevolusi Perikanan )

MUHAMAD YUNUS



Terpopuler:
Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa
Netizen: Fahrurrozi Gubernur FPI sampai Kiamat
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?













Advertising
Advertising

Berita terkait

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

7 jam lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

1 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

17 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

20 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

38 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

51 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

52 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

52 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya