Jawa Timur Butuh Rp 450 Triliun dari Pasar Modal  

Reporter

Rabu, 20 Agustus 2014 20:39 WIB

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Jawa Timur membutuhkan pembiayaan sekitar Rp 500 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8,11-8,20 persen pada 2019. Target pembiayaan sebesar itu dapat diperoleh dari investasi masyarakat ataupun pasar modal.

"Tidak mungkin hanya mengandalkan perbankan, karena pembiayaan dari perbankan hanya Rp 50 triliun. Sehingga sisanya yang Rp 450 triliun itu bisa didapatkan dari pasar modal, baik saham maupun obligasi," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito di sela-sela Investor Summit and Capital Market Expo di Surabaya, Rabu, 20 Agustus 2014.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyebutkan empat cara untuk mendongkrak investasi di Jawa Timur. Di antaranya, penerapan government guarantee. "Yakni kemudahan perizinan, ketersediaan lahan, pembangkit energi, dan tenaga kerja," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun menyediakan unit reaksi cepat yang siap membantu mempercepat penyelesaian pengurusan perizinan investasi. Contohnya, mencarikan lahan sehingga investor mendapatkan kemudahan serta kepastian.

"Investor lungguh thok (duduk saja), nanti kita yang carikan tanah. Kami ada insentif sebesar 14 persen dari government spending. Sebab, pelayanan dasar tidak bisa diambilkan dari obligasi," katanya. (Baca juga: Jawa Timur Dorong Transaksi Perdagangan Elektronik)

Ribuan hektare lahan, lanjut Soekarwo, masih tersedia di Jawa Timur. Ia menyebutkan 15 ribu hektare lahan di Mojokerto siap disulap menjadi Silicon Valley-nya Indonesia. "Tugas kami menghubungkan daerah mana yang siap, yang ada lahan potensial untuk investasi dengan investor yang membutuhkan lahan," katanya.

Ketersediaan sumber energi pun, kata dia, masih memadai. Soekarwo mengklaim listrik di Jawa Timur masih surplus sekitar 2.000 MW. "Seperti Gunung Pandan memiliki potensi panas bumi yang bisa digunakan membangkitkan listrik 25 megawatt (MW)," katanya. Adapun power plant Arjuno-Welirang mempunyai potensi membangkitkan listrik 200 MW dan Songgoriti 25 MW.





ARTIKA RACHMI FARMITA







Terpopuler




Advertising
Advertising

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

23 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya