Target Pertumbuhan Ekonomi Dinilai Tidak Realistis

Reporter

Kamis, 15 Agustus 2013 16:22 WIB

Sofjan Wanandi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengusaha menilai target pertumbuhan ekonomi versi pemerintah tidak realistis. Angka 6,5 persen diragukan bisa tercapai tahun depan. Faktor eksternal, seperti kondisi perekonomian global, berpotensi memberikan dampak kurang baik bagi perekonomian Indonesia. "Itu ngukurnya dari mana? Kondisi perekonomian sedang terpuruk begini," ujar Sofjan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Kamis, 15 Agustus 2013.

Besok, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membacakan pidato nota keuangan 2014. Jika disetujui, nota ini akan menjadi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dalam asumsi makro yang sebelumnya telah disepakati pemerintah bersama DPR, disebutkan target pertumbuhan ekonomi pada 2014 berkisar pada level 6,4 hingga 6,9 persen. Adapun Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia paling realistis sebesar 6,4 persen.

Sofjan mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan versi pengusaha paling realistis berkisar di level 5,5 sampai 5,7 persen. Kisaran angka tersebut, menurut Sofjan, karena pengusaha melihat hingga kemungkinan skenario terburuk. Pengusaha tidak mau menetapkan target terlalu tinggi tetapi tidak tercapai. "Percuma menetapkan target tinggi tetapi di tengah jalan dipangkas," kata Sofjan.

Alasan target pertumbuhan pemerintah tidak realistis, kata Sofjan, ada pada kondisi penerimaan dan pemasukan negara yang tidak seimbang. "Kita itu besar pasak daripada tiang," katanya. Kalau pemerintah tidak berhati-hati dan menetapkan target yang terlalu tinggi, dia khawatir akan terjadi defisit anggaran.

Sofjan juga melihat asumsi dan optimisme pemerintah mendorong pertumbuhan karena faktor tingginya konsumsi sebagai hal yang keliru. "Konsumsi tinggi juga porsi terbesarnya berasal dari barang impor daripada produk dalam negeri, jadi tidak menguntungkan."

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

22 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya