Krisis Air, Industri di Karawang-Bekasi Akan Dibatasi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 23 September 2012 12:19 WIB

Sejumlah warga antre air bersih di Tangki air Palyja di Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, (2/9). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan akan membatasi aktivitas industri yang beroperasi di Karawang dan Bekasi, Jawa Barat. Direktur Jenderal Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi mengatakan dua kawasan itu nantinya akan difokuskan untuk menampung industri berteknologi tinggi saja.

"Jadi nanti hanya industri yang hi-tech saja yang boleh masuk ke daerah itu," kata dia kepada Tempo, Ahad, 23 September 2012.

Menurut Dedi, tingginya aktivitas industri di Karawang dan Bekasi membuat persediaan air di dua wilayah itu semakin menipis. Karena itu, kata Dedi, pemerintah memutuskan hanya industri berteknologi tinggi saja yang boleh beroperasi di sana. "Karena industri yang hi-tech itu tidak membutuhkan air terlalu banyak," kata dia.

Rencana pengembangan Purwakarta sebagai kawasan industri pendukung Bekasi-Karawang juga akan mulai dibatasi oleh pemerintah. Dedi mengatakan, industri-industri yang memerlukan banyak air, seperti industri tekstil, nantinya akan dikembangkan ke Majalengka, Jawa Barat, dan Boyolali, Jawa Tengah. "Karena industri tekstil itu juga sangat memerlukan air," kata dia.

Pembatasan itu, kata Dedi, mulai diberlakukan tahun ini dan akan terus dipertahankan hingga lima tahun ke depan. "Karena memang persediaan air sudah sangat terbatas," kata di. Meski begitu, dia menjamin industri yang sudah lebih dulu masuk di Bekasi-Karawang tetap bisa beroperasi secara normal.

Pemerintah juga akan mengarahkan pengembangan industri untuk masuk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk jawa Timur, Dedi mengatakan, industri yang akan difokuskan adalah industri petrokimia. "Contohnya di Gresik yang sudah ada lahannya, lalu juga akan coba diarahkan ke Tuban," ujarnya.

Dedi mengatakan permintaan kawasan industri di Indonesia saat ini banyak ke kawasan Bekasi dan Karawang. Tingginya permintaan itu disebut Dedi membuat harga lahan untuk industri menjadi tinggi dan naik lebih cepat dibandingkan kawasan lainnya. "Otomatis, sesuai dengan hukum supply and demand, tahun 2011 saja sudah terjual 1.250 hektare," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, harga tanah per meter persegi untuk industri di Bekasi saat ini mencapai US$ 225. Sedangkan di Karawang, harga tanah telah menyentuh angka US$ 150. "Jadi ini sangat tinggi dan bisa membahayakan daya saing kita," ujar Dedi.

Sedangkan harga tanah di Malaysia paling mahal mencapai angka US$ 175. Bahkan, kata Dedi, harga tanah di Cina jauh lebih murah dibanding Indonesia dan Malaysia, yakni US$ 100 per meter perseginya. "Yang lebih mahal dari kita adalah Singapura, yakni US$ 250 per meter persegi, karena lahan mereka juga terbatas," kata dia.

Karena itu, pemerintah saat ini sedang berupaya memfokuskan pengembangan kawasan industri ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Soalnya, kata Dedi, infastruktur di kawasan itu tidak jauh berbeda dengan yang tersedia di Karawang atau Bekasi. "Setelah itu, di luar Jawa, khususnya ke bagian timur Indonesia juga akan dikembangkan industri yang berbasis sumber daya alam karena memang sangat potensial," ujarnya.

DIMAS SIREGAR


Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

25 hari lalu

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.

Baca Selengkapnya

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

34 hari lalu

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.

Baca Selengkapnya