TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan bahwa masyarakat kelas menengah adalah pihak yang paling merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada kuartal I dan II 2012, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen dan 6,4 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ditandai dengan berkembangnya kelas menengah. Mereka yang umumnya menikmati pertumbuhan tersebut dibandingkan kelompok masyarakat berpendapatan tertinggi ataupun terendah," ucap Armida saat ditemui di Kantor Bappenas, Senin, 13 Agustus 2012.
Armida menjelaskan, pertumbuhan kelas menengah tersebut ditandai dengan terus meningkatnya pendapatan mereka. Mereka, kata Armida, umumnya berada di sektor swasta sehingga menikmati pertumbuhan pendapatan yang tinggi meski nilai ekspor menurun dan kondisi ekonomi global tidak menentu.
Armida melanjutkan, pertumbuhan kelas menengah tersebut di satu sisi juga tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi yang secara konsisten memperluas lapangan kerja formal. Lapangan kerja formal sedikit banyak didominasi oleh lapisan masyarakat menengah ke atas.
"Namun, efek dari pertumbuhan lapisan masyarakat kelas menengah ini diikuti dengan melebarnya kesenjangan pendapatan dengan kelompok masyarakat bawah atau mereka yang berpenghasilan lebih rendah. Saya tidak heran kalau Asian Development Bank mengatakan koefisien Indonesia meningkat," ujar Armida.
Meski demikian secara dasar, kata dia, pertumbuhan ekonomi di Indonesia dinikmati oleh siapa pun, baik lapisan masyarakat bawah, tengah, ataupun atas.
"Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi kita dinikmati semua kelas pendapatan. Itu terlihat dari semakin menurunnya angka pengangguran dan angka kemiskinan. Namun, pertumbuhan kelas menengah jauh lebih cepat," jelas Armida sambil mengatakan pihaknya masih meneliti fenomena ini.
ISTMAN MP
Berita terkait
Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja
11 jam lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
1 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
5 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca SelengkapnyaPasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter
5 hari lalu
BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
5 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
7 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaDi Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan
8 hari lalu
Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen
8 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaEkonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
11 hari lalu
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.
Baca SelengkapnyaADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?
18 hari lalu
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.
Baca Selengkapnya