TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan Tongam L. Tobing membenarkan bahwa hanya program promo PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel yang dihentikan. Sedangkan kegiatan usaha agen penyelenggara ibadah umrah dan haji tersebut tetap berjalan.
"Benar (First Travel tidak ditutup)," ujarnya singkat kepada Tempo, Sabtu, 22 Juli 2017.
Sebelumnya, dikabarkan Satgas Waspada Investasi OJK menutup kegiatan usaha First Travel gara-gara promo tak masuk akal. First Travel menawarkan promo umrah Rp 14,3 juta per orang, padahal harga terendah umrah sekitar US$ 1.600 atau Rp 22 juta.
Kementerian Agama pun pernah memanggil First Travel untuk mengklarifikasi penundaan keberangkatan 270 jemaah umrah asal Sidoarjo. Menurut Wakil Direktur First Travel Anniesa Hasibuan, penundaan itu karena kesulitan mengurus visa.
Baca: Promo Umrah Tak Masuk Akal Jadi Penyebab Ditutupnya First Travel
Penjelasan Tongam tadi menanggapi pernyataan Direktur Utama First Travel Andika Surachman. Andika mengatakan perusahaannya tidak ditutup oleh OJK, melainkan hanya program promo yang dihentikan.
Penghentian promo paket umrah murah itu dilakukan berdasarkan kesepakatannya dengan Satgas Waspada Investasi OJK. "(Paket) Reguler dan VIP tetap jalan. Khusus yang promo saja yang dihentikan. Di luar itu masih berjalan seperti biasa," kata Andika saat dihubungi Tempo, Sabtu, 22 Juli 2017.
Tempo mengecek kegiatan operasional kantor pusat First Travel di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 09.30 WIB, kantor ini sepi. Menurut petugas keamanan di sana, Eko Maryanto, First Travel memang tutup pada Sabtu dan Minggu. Eko Maryanto menerangkan, pada hari kerja kantor First Travel buka pukul 09.00-16.00 WIB. "Sejak 18 Maret kemarin, tiap Sabtu-Minggu memang tutup."
ANGELINA ANJAR SAWITRI