TEMPO.CO, Mesuji - Warga Kabupaten Mesuji, Lampung, terpaksa kembali menggunakan kayu bakar karena elpiji tabung ukuran tiga kilogram mengalami kenaikan harga dan langka di pasaran. Eli, seorang ibu rumah tangga asal Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, mengaku kebingungan mencari elpiji tiga kilogram di pasaran. Akibatnya, dia terpaksa harus mencari kayu bakar sampai ke pelosok desa karena kelangkaan elpiji tiga kilogram itu.
"Kami kebingungan mencari elpiji tiga kilogram, kami pun memasak harus cari kayu bakar atau berinisiatif lainnya, karena kami tetap harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," kata Eli, Ahad, 16 April 2017.
Baca: Siapkan Rp 6 Triliun, Disneyland Berencana Bangun Wahana di Boyolali
Seorang pedagang eceran elpiji, Jumadi, 45 tahun, yang berjualan di Kecamatan Mesuji Timur membenarkan kelangkaan dan kenaikan harga elpiji tiga kilogram tersebut. Kini elpiji tiga kilogram yang dijual Jumadi mencapai harga Rp 50 ribu per tabung. Padahal sebelumnya dijual dengan harga Rp 22 ribu tabung. Selain itu, dia mengeluhkan pasokan gas tersebut kini hanya bisa mendapatkan pasokan lima tabung elpiji tiga kilogram. Padahal sebelum kenaikan itu, pasokan gas ini ke agen bisa mencapai 300 tabung per hari.
“Sejak sepekan terakhir warga sekitar Kabupaten Mesuji merasakan kelangkaan dan mahalnya harga elpiji bersubsidi tiga kilogram,” kata Jumadi.
ANTARA