TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Asia kembali ditutup bervariasi dengan penguatan pada indeks saham Cina, Singapura, Indonesia, Hong Kong.
Adapun pelemahan terjadi pada indeks saham Jepang, yang terkoreksi 0,55 persen atau 103,03 poin ke level 18.787,99.
Menurut analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi, indeks saham emerging market menguat setelah investor menilai dampak dari upaya Trump untuk pengulangan pakta perdagangan cukup positif. Harga minyak naik di atas U$53 per barrel turut menjadi pendorong pergerakan positif.
Baca: Bursa Saham 2017, Untung atau Buntung?
"Sedangkan indeks saham Jepang masih tertekan akibat penurunan kepercayaan pada perusahaan eksportir dan perbankan pada perdagangan hari ini meskipun data Purchasing Manager Index atau PMI menunjukan pertumbuhan," ujar Lanjar Nafi dalam pesan tertulisnya, Selasa, 24 Januari 2017.
Di kawasan Bursa Eropa sendiri mulai bergerak naik setelah jatuh pada awal pekan. Beberapa data indeks kinerja manufakturing di Eropa di atas ekspektasi. Di Jerman rilis data manufaktur naik 56,5 dari 55,6 dengan ekspetasi turun di 55,4.
"Sentimen selanjutnya di tengah pekan investor akan menunggu data persediaan minyak di AS guna melihat fluktuasi harga minyak yang mulai kembali menguat," ucapnya.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami penguatan terbesar di 2017 dengan ditutup naik 41,12 poin atau 0,78 persen di level 5.292,09 dengan volume perdagangan yang cukup tinggi.
Baca: Dolar AS Ambruk Akibat Kebijakan Proteksionis Donald Trump
Indeks sektor infrastruktur, konsumer dan trading memimpin penguatan IHSG. Sementara indeks sektor pertanian terkoreksi. IHSG berhasil memimpin penguatan tertinggi sejak Oktober pada indeks emerging market.
Menurut Lanjar, naiknya harga minyak dengan pelemahan aset haven menjadi dasar optimisme investor selain penguatan rupiah, akibat pelemahan dolar AS pasca Presiden Donald Trump mengumumkan AS keluar dari kemitraan Trans-Pasifik (TPP)
Meskipun demikian arus deras capital out flow masih kian terasa dimana pada perdagangan hari ini investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 184,18 miliar.
Lanjar menambahkan, melanjutkan perdagangan esok hari, secara teknikal indeks menunjukkan adanya pergerakan penguatan lebih lanjut yang kurang kuat. "Diperkirakan IHSG akan bergerak mixed menguat tertahan dengan range pergerakan 5.275-5.315," ujar Lanjar.
Adapun Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya ACES, INCO, INTP, JSMR, KLBF, PGAS, BJBR, MYRX, SCMA, SMBR.
DESTRIANITA