TEMPO.CO, Jakarta - Saham sektor properti dinilai masih tetap menarik untuk dikoleksi, meskipun pemerintah menyatakan akan memberlakukan pajak tinggi bagi tanah menganggur. Analis dari PT Mandiri Sekuritas, Ferdy Wan, menyatakan masih tetap memberikan status overweight untuk saham-saham sektor properti, meskipun target prapenjualan (marketing sales) diprediksi konservatif tahun ini.
“Kami masih tetap merekomendasi overweight untuk sektor properti karena valuasinya menarik,” ujarnya dalam hasil riset yang dipublikasi, Selasa, 24 Januari 2017.
Untuk diketahui, pada akhir pekan lalu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan akan memperkenalkan aturan pajak progresif untuk lahan yang tidak digunakan (not utilized).
Baca: Perbankan Tahan Suku Bunga Simpanan Bulan Ini
Regulasi ini bertujuan untuk mengurangi spekulasi dan mencegah munculnya lebih banyak lagi spekulan tanah. Tidak berbeda, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga bekerja sama untuk memperkenalkan pajak progresif serupa.
Baca Juga:
Menurut Ferdy, pajak progresif yang diperkenalkan pemerintah tersebut memang dapat berdampak negatif bagi pengembang dalam negeri. Sebab sebagian besar bisnis model mereka adalah penyediaan lahan (land banking). Dengan tingginya pajak, maka akan mengakibatkan beban persediaan lahan bakal naik signifikan. Selain itu, ada kemungkinan aturan itu berlaku jika tidak ada aktivitas pada izin pengembangan proyek.
“Jika perusahaan properti sudah mengembangkan lahan di lokasi tersebut secara parsial, lahan itu kemungkinan tidak akan dianggap belum diutilisasi,” katanya mengungkapkan.
Baca: Tak Terprediksi, Logam Mulia Melesat!
Meskipun demikian, kata Ferdy, perusahaan properti dapat menggunakan lahan menganggur tersebut untuk kegunaan lain jika tidak digunakan sebagai pengembangan properti. Misalnya sebagai lahan agraria.
Analis Teknikal PT Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah, menyatakan tren saham sektor properti sedang turun (bearish) dengan rentang pergerakan support-resistance jangka pendek pada level 490-535.
ABDUL MALIK