TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V menambah pasokan BBM di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara untuk menghadapi peningkatan permintaan bahan bakar saat masa mudik dan balik 2016.Secara umum, tambahan pasokan mencapai 20 persen dari rata-rata harian normal.
General Manager Pertamina MOR V, Ageng Giriyono, secara khusus mengatakan penambahan pasokan terbanyak ditujukan untuk Pertalite dan Pertamax. “Pertalite akan disediakan tambahan 48 persen dari rata-rata harian normal, yaitu 2.870 kiloliter, sementara Pertamax ditambah hingga 45 persen," katanya seperti dilansir siaran pers, Rabu, 22 Juni 2016.
Namun, khusus untuk solar, kata Ageng, pasokannya malah dikurangi. Pasalnya, solar diprediksi mengalami penurunan hingga 8 persen. "Karena larangan beroperasi bagi kendaraan berat sejak H-5 sampai H+3 lebaran," tutur Ageng.
Ageng mengatakan ada 1.160 SPBU yang ada di wilayah MOR V, 1.133 SPBU untuk outlet Pertamax, dan 727 SPBU untuk outlet Pertalite.
Untuk memastikan pasokan terpenuhi, Pertamina mengoptimalkan suplai dan distribusi dengan penambahan armada mobil tangki. Armada ditambah dengan rincian 21 unit mobil tangki masing-masing 24 kilo liter, Rail Train Wagon (RTW) 40 ketel ke TBBM Madiun dan 40 ketel ke TBBM Malang, serta dua tanker berukuran 3.600 DWT.
Ageng mengatakan persiapan Pertamina menghadapi lebaran tak hanya menambah pasokan dan armada. Semua TBBM dan SPBU yang berada di jalur strategis mudik dan wisata akan beroperasi selama 24 jam, khususnya pada H-7 dan H+7 Lebaran.
Menurut Ageng, Pertamina berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan pihak eksternal lainnya, seperti Bank Persepsi, jajaran POLRI atau DLLAJR untuk memperlancar angkutan BBM di titik macet. Koordinasi juga dilakukan dengan Otorita Dermaga untuk kelancaran suplai BBM melalui tanker. Pertamina juga membentuk satuan tugas di kantor unit Pertamina MOR V maupun di unit-unit lokasi Pertamina MOR V sejak H-15 hingga H+15.
VINDRY FLORENTIN