Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Bulan, PNM Gelontorkan Kredit UMKM Rp 200 Miliar  

image-gnews
Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja (kiri) sedang berbincang dengan Komisaris Independen Bank BRI Aviliani. TEMPO/Wahyu Setiawan
Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja (kiri) sedang berbincang dengan Komisaris Independen Bank BRI Aviliani. TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.COJakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM), melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), yang diberlakukan sejak awal tahun ini, telah menggelontorkan kredit hingga Rp 200 miliar. Program pemberdayaan ini telah membantu sekitar 80 debitor baru yang berasal dari usaha mikro, kecil, dan menengah.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja menyatakan pihaknya akan terus menggalakkan program yang ditujukan pada ibu rumah tangga produktif prasejahtera tersebut.
“Pembayaran secara mingguan dan menggunakan sistem tanggung renteng,” ujarnya di lapangan parkir Gedung Arthaloka, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad, 5 Juni 2016. Hingga tahun depan, PNM menargetkan dapat memperoleh nasabah baru sekitar 400 orang.

Sebagai salah satu ujung tombak pemerintah Indonesia dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa, kata Parman, PNM sekaligus sebagai motor utama dalam menjalankan nawacita ekonomi kerakyatan. Mekaar merupakan unit bisnis yang memberikan jasa pembiayaan dengan plafon atau pinjaman dari Rp 2 juta hingga Rp 5 juta kepada setiap nasabah, tanpa memberikan jaminan. 

Parman mengakui, dalam memberikan bimbingan kepada kalangan menengah ke bawah, terdapat kendala karena kompetensi mereka yang rendah. “Jadi kompetensinya itu mesti kami benahi. Kami beri yang namanya capacity building,” ujarnya.

Pemberian dana PNM itu, kata Parman, dibentuk secara kelompok dengan jumlah anggota minimal 30 orang dalam satu wilayah. Jika satu orang diberi modal Rp 2 juta, berarti akan ada Rp 60 juta dana kelolaan yang dipinjamkan dan PNM berperan mengindroktrinasi mereka dengan teknik usaha. “Klien kami pilih-pilih. Yang pendapatannya di bawah US$ 2 per hari, nanti pembayaran tiap minggu,” tuturnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga saat ini, layanan PNM telah menjangkau 29 provinsi di 2.936 kecamatan di Indonesia. Hingga Maret 2016, PNM telah memiliki 73 kantor cabang, termasuk 676 outlet Kantor Unit Layanan Modal Mikro, yang lebih dikenal sebagai UlaMM PNM. Selain itu, PNM telah memiliki 230 kantor cabang Mekaar. 

Sejak awal berdiri pada 1 Juni 1999 hingga pada penutupan Maret 2016, PNM secara akumulatif telah menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM di Indonesia sebesar Rp 13,93 triliun dengan total penerima manfaat lebih dari 3 juta orang.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

50 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

59 hari lalu

Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha bersama Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di Teluknaga, Provinsi Banten.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.


Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati. Foto: Canva
Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.


Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).


Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri), Mendag Zulkifli Hasan (kelima kiri), Dirut BRI Sunarso (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) meninjau pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023. Dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember itu Presiden Jokowi mengungkapkan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional yang mana 61 persen PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97 persen tenaga kerja di Indonesia diserap UMKM. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.


Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.


Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil


Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.


Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Beberapa produk dari UMKM Desa Babakan Kabupaten Pangandaran yang jadi sampel dalam acara bertajuk Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Branding Komunitas Perajin pada Rabu, 2 Agustus 2023.  TEMPO/Ananda Bintang
Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar


Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan aneka kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa 4 Juli 2023. Kerajinan tangan berupa ikat rambut hingga rumah boneka berbahan kayu tersebut di jual secara daring dengan harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 2,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.