TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperhatikan lima komoditas utama yang selama ini menjadi faktor pendorong inflasi. Lima komoditas itu dikoordinasikan secara efektif dengan sejumlah lembaga pemerintah untuk menekan kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Koordinasi kami tajamkan ke lima komoditi utama, yakni beras, daging sapi, daging ayam, bawang merah, dan cabai,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016. “Dua minggu yang lalu, BI sudah berkoordinasi mendalam dengan Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog.”
Baca Juga:
Agus juga menyampaikan koordinasi sangat penting dilakukan. Pasalnya, Indonesia merupakan negara besar. Sejumlah komoditas pun tersebar di seluruh wilayah di negeri ini. “Kalau koordinasi tak dilakukan, inflasi akan tinggi,” ucapnya.
Bank sentral memprediksi, laju inflasi pada Mei 2016 mencapai 0,19 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan April 2016 yang mencatatkan deflasi 0,45 persen. “Inflasi cukup baik. Dari survei BI, diperkirakan (inflasi Mei) ada di (angka) 0,19 persen,” tuturnya.
BI optimistis dengan hasil survei tersebut. Agus mengatakan, kalau dilihat tahunan, inflasi mencapai 3,3 persen. Inflasi bulan lalu secara year on year ada di angka 3,6 persen.
Namun soal prediksi inflasi tersebut, Agus menekankan hanya berdasarkan survei yang dilakukan BI. “Kalau memang betul, tentu baik,” ucapnya. Namun secara umum, BI optimistis target inflasi 3-5 persen bakal tercapai.
BAGUS PRASETIYO