TEMPO.CO, Bandung - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyatakan Kabupaten Indramayu sebagai daerah dengan peredaran uang palsu terbanyak di Jawa Barat. Dari Januari hingga Oktober 2015, tercatat 5.423 lembar uang palsu beredar di Indramayu.
"Indramayu tempat beredar uang palsu tertinggi dan tempat tertinggi perceraian. Saya tidak tahu apa ada korelasinya," kata Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi berseloroh dalam sambutannya pada peluncuran Bandung Smart Card di Bandung, Senin, 14 Desember 2015.
Baca Juga:
Jika dibandingkan dengan Kota Bandung, dalam waktu yang sama hanya ditemukan 408 lembar uang palsu. Sedangkan di Kabupaten Bandung ditemukan cukup banyak uang palsu, sejumlah 1.098 lembar.
Menurut Rosmaya, maraknya peredaran uang palsu merupakan salah satu dampak dari tingginya penggunaan uang tunai dalam transaksi harian. Tingginya perputaran arus kas menimbulkan risiko bahaya yang mungkin tidak disadari adalah maraknya peredaran uang palsu.
Ia mencontohkan, arus keluar-masuknya transaksi dengan uang tunai di Kota Bandung mencapai Rp 49 triliun. Untuk menekan angka peredaran uang palsu, masyarakat perlu mengubah kebiasaan membayar dengan menggunakan uang tunai. "Kami bekerja dengan kepolisian untuk proses hukumnya.” Bank Indonesia telah mensosialisasikan ciri-ciri uang palsu sebanyak 128 kali.
PUTRA PRIMA PERDANA