TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali menggelar pameran promosi dagang terbesar dan berskala internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2015. Nilai transaksi yang ditargetkan “hanya” US$ 1,42 miliar atau sama dengan tahun lalu.
“Kami enggak muluk-muluk,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak saat ditemui di area JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2015.
Nus menyatakan, dalam penyelenggaraan tahun ini, sebenarnya ada peningkatan dalam jumlah pengunjung yang terdaftar, yakni 14.200 orang dari 119 negara. “Tahun lalu hanya 114 negara,” ujarnya.
Bagaimanapun, seperti dikatakan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, ekonomi global sedang mengalami tekanan. “Kenyataannya, ekspor dan impor tahun ini mengalami kontraksi yang signifikan,” katanya. Ia bahkan memprediksi ekspor Indonesia tahun ini bakal turun 14 persen.
TEI, yang tahun ini mengusung tema “Sourcing at Remarkable Indonesia", diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo) pada 21-25 Oktober 2015, dengan menampilkan produk dan jasa Indonesia berorientasi ekspor.
Tom Lembong menyatakan TEI merupakan instrumen penting dalam mempromosikan produk ekspor Indonesia. “TEI merupakan salah satu alat meningkatkan akses pasar dan diversifikasi pasar tujuan utama ekspor, khususnya pasar nontradisional dan emerging market,” ujarnya.
Guna menjadikan TEI sebagai kegiatan promosi yang efektif, Kementerian Perdagangan berfokus pada upaya mendatangkan pembeli dari mancanegara melalui kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, antara lain kantor perwakilan RI di luar negeri, seperti KBRI, Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), serta International Trade Promotion Office, ataupun Kadin negara-negara sahabat dalam menyebarluaskan informasi tentang penyelenggaraan TEI di mancanegara. Menteri Tom Lembong mengapresiasi peran penting Kementerian Luar Negeri yang sangat aktif mempromosikan TEI di mancanegara.
“Upaya diversifikasi pasar selama ini terus dilakukan Kemendag dan terlihat bahwa hingga saat ini daftar delegasi pembeli terbanyak berasal dari pasar nontradisional, antara lain dari Nigeria, India, Arab Saudi, Bangladesh, dan Malaysia,” ujar Tom.
TEI tahun ini menempati lahan pameran seluas 50 ribu meter persegi atau lebih luas dibanding tahun lalu yang hanya 40 ribu meter persegi. Produk-produk yang dipamerkan kebanyakan berupa hasil industri, seperti produk otomotif, alas kaki, tekstil, peralatan rumah tangga, produk kertas, alat kesehatan, dan makanan olahan.
PINGIT ARIA