TEMPO.CO, Jakarta - Peserta seleksi terbuka Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai kini tinggal enam peserta. Keenam peserta akan diwawancara oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk menuju tahap selanjutnya.
"Dalam waktu dekat Pak Menteri akan mewawancarai mereka, untuk dicari tiga peserta," kata Ketua Panitia Seleksi Dirjen Bea Cukai, Mardiasmo, Selasa, 26 Mei 2015.
Keenam peserta yang dinyatakan berhak mengikuti wawancara dengan Menteri Keuangan adalah Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta, Heru Pambudi, Kushari Suprianto, Marisi Zainuddin Sihotang, Susiwijono, Syafri Adnan Baharuddin. Mardiasmo yang juga menjabat Wakil Menteri Keuangan, menyatakan, proses wawancara ditargetkan akan rampung pekan ini.
Pada proses sebelumnya, kata Mardiasmo, panitia telah melakukan seleksi untuk mengetahui kemampuan dan pribadi masing-masing peserta. Bukan itu saja, latar belakang mereka juga diselidiki secara seksama. "Kita sudah lihat data-data dari BIN, PPATK, KPK. Kita buka semuanya untuk mendapatkan yang terbaik," katanya.
Sesuai surat edaran PENG-06/PANSEL/2015, keenam calon Dirjen Bea Cukai ini didasarkan atas hasil pemeriksaan kesehatan, wawancara dan rekam jejak, serta keputusan rapat panitia seleksi. Calon pimpinan Ditjen Bea Cukai ini mengerucut dari sebelumnya 14 orang. Awalnya, terdapat 26 orang calon yang lolos seleksi administrasi.
Direktur Eksekutif Indonesia Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo, menyatakan, setidaknya ada tiga nama calon Dirjen Bea Cukai yang patut dikawal. Mereka adalah Heru Pambudi, Kushari, dan Wijayanto. Heru Pambudi yang kini menjabat Direktur Penerimaan dan Kepabeanan Ditjen Bea Cukai merupakan salah satu calon dari kalangan internal kepabeanan yang sudah paham seluk-beluk masalah di sektor ini.
“Tidak akan sulit membentuk soliditas dan mengefektifkan kerja Ditjen Bea Cukai,” ucap Prastowo, ketika dihubungi. Ia juga menyebutkan karakter pemimpin selain kuat dan tegas juga diperlukan penerimaan calon oleh internal Ditjen Bea Cukai.
PINGIT ARIA | RR ARIYANI