TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan atau RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. pada hari ini telah memutuskan merombak seluruh jajaran direksi perseroan.
Teuku Sahir Syahali diberhentikan dengan hormat dari posisi Direktur Utama dan digantikan oleh Winarto. Komisaris Utama Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong menyatakan Winarto sebagai sosok senior dan inspiratif.
Apalagi, kata Thomas Lembong, Winarto dikenal sangat sukses sebagai Direktur Utama Pusat Pengelolaan GBK (Gelora Bung Karno) di 2016-2021, termasuk saat Asian Games 2018. "Beliau juga punya sejarah panjang dengan Ancol, menghabiskan sekitar 12 tahun pada posisi direksi di Ancol," kata Tom dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Agustus 2022.
Mendampingi Winarto, terdapat Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso yang diangkat sebagai Direktur Pembangunan Jaya Ancol. Daniel sebelumnya menjabat Direktur Keuangan Ancol pada periode tahun 2016-2019.
"Beliau membawa latar belakang yang dalam di pasar modal dan pasar uang dari karirnya di Standard Chartered Bank dan BNI Sekuritas," kata Tom.
Sama halnya dengan Winarto dan Daniel, Tom Lembong menyatakan direktur baru lainnya yakni Eddy Prastiyo juga punya sejarah panjang dengan Ancol. "Berkarir selama 20 tahun dimana jabatan akhir beliau merupakan Senior Vice President dan Direktur Bisnis dan Operasi PT Taman Impian Jaya Ancol," ucap Tom.
Pengangkatan Eddy, kata Tom, juga mencerminkan promosi internal berbasis merit yang tentunya menjadi peluang bagi setiap karyawan Jaya Ancol.
Direktur Pembangunan Jaya Ancol yang baru berikutnya adalah Cahyo Prakoso. Tom menyebutkan Cahyo sebagai seseorang yang berpengalaman luas dan dalam di sektor properti dan real estate.
"Sebagai orang dari luar Ancol seperti saya, diharapkan akan bisa menjadi darah segar yang membawa perspektif dan ide-ide baru," kata Tom.
Selain Teuku Sahir Syahali, RUPST juga memberhentikan dengan hormat jajaran direksi sebelumnya yakni Febrina Intan, Wing Antariksa, Budi Santoso, dan Suparno.
Adapun Teuku Sahir Syahali usai menyelesaikan masa baktinya akan diberikan penugasan baru di PT Pembangunan Jaya (salah satu pemegang saham utama Perseroan). Sedangkan Wing, Suparno, Budi, dan Febby akan menempuh tahapan karir berikutnya di berbagai sektor seperti BUMD, BUMN, dan swasta.
Sementara itu, Komisaris Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah menyatakan Sutiyoso yang pernah menjabat sepuluh tahun sebagai Gubernur DKI dan pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional bakal membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol.
Berikut susunan lengkap komisaris dan direksi PT Pembangnan Jaya Ancol Tbk. usai RUPST:
Jajaran Komisaris
Komisaris Utama dan Independen: Thomas Trikasih Lembong
Komisaris:
Geisz Chalifah
Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso
Jajaran Direksi
Direktur Utama: Winarto
Direktur:
Daniel Nainggolan
Eddy Prastiyo
Cahyo Prakoso
Selain mengagendakan penyegaran manajemen, RUPST perusahaan berkode saham PJAA itu menunjuk akuntan publik dan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II tahun 2021 dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
ANTARA
Baca: Thomas Lembong Blak-blakan Cerita Ancol Tidak Berkembang: Banyak Proyek Mangkrak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.