TEMPO.CO, New York - Harga minyak mentah dunia sedikit mengalami pergeseran pada Selasa, 23 Juli 2013, menyusul aksi pasar yang masih menunggu data terbaru pasokan minyak dan persediaan bensin di Amerika Serikat.
Dikutip dari kantor berita Associated Press, Rabu, 24 Juli 2013, harga patokan minyak mentah AS untuk pengiriman September turun 5 sen menjadi US$ 106,89 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent yang diperdagangkan di ICE Futures Exchange London, justru naik 24 sen menjadi US$ 108,42 per barel. Harga rata-rata untuk segalon bensin bertahan di US$ 3,67 alias naik 10 sen dari bulan lalu dan 20 sen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di perdagangan Nymex, bensin grosir meningkat 2 sen menjadi US$ 3,07 per galon. Minyak panas justru stabil di US$ 3,07 per galon dan gas alami meningkat 6 sen menjadi US$ 3,74 per 1.000 kaki kubik.
Dalam laporan mingguan pemerintah mengenai pasokan minyak mentah Amerika, diperkirakan akan kembali mengalami penurunan persediaan. Kejatuhan jumlah pasokan ini membantu harga minyak mentah berada di posisi tertinggi sepanjang 16 bulan ini, sekaligus mendorong harga bensin.
Sebuah survei oleh Platts, menunjukkan perkiraan analis yang menyebutkan adanya penurunan persediaan minyak mentah sebesar 2,6 juta barel pada pekan lalu. Kondisi itu akan membuat penurunan genap terjadi dalam empat pekan menjadi hampir sebesar 30 juta barel.
The American Petroleum Institute rencananya bakal merilis laporan stok minyaknya pada Selasa. Adapun Departemen Administrasi Informasi Energi Amerika baru akan mengeluarkan laporan tentang pasokan pasar pada Rabu waktu setempat.
AP | AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Mengaku Diserang Preman, FPI Dituduh Bohong
Soal FPI, Menag Malah Minta Masyarakat Sabar
Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar
Kompolnas Telusuri Rekening Gendut Calon Kapolri
Briptu Rani: `Saya Terus Menuntut Keadilan`