TEMPO.CO, Depok - Peneliti ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Zenatan, menilai pertumbuhan kredit yang digelontorkan bank di Indonesia cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari tingginya profit yang dicetak oleh hampir semua bank besar seperti BRI, Bank Mandiri, dan BNI.
“Jadi keuntungannya lebih dari 6 persen dari selisih deposito dan kreditnya," kata dia, Selasa, 11 Desember 2012. Hal tersebut juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia dalam menghadapi krisis Eropa membuat para investor masih percaya terhadap Indonesia.
Karena jumlah kredit yang cukup besar tersebut, tahun ini Bank Indonesia mengeluarkan batasan mengenai kredit perumahan dan motor. "Seperti uang mukanya dinaikkan menjadi 30 persen," ucapnya.
Aset dan permodalan bank juga cukup tinggi, sebab masyarakat Indonesia percaya kepada bank sebagai tempat yang aman untuk berinvestasi. "Semua bank mulai berkembang dalam aset dan semuanya. Secara umum bank sehat, terutama kecukupan modal," katanya.
Peneliti lain, Dony Abdul Chalid, juga mengatakan hampir semua bank berkembang pesat. Hanya Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menurun. Data Bank Indonesia per Desember 2012 menunjukkan tren yang positif seperti pertumbuhan: aset 9,8 persen, kredit 16,2 persen, dan dana pihak ketiga 9,5 persen. “Selain itu CAR naik 17,4 persen, ROA naik 3,7 persen, BOPO naik 71,3 persen, dan LDR naik 83,3 persen,” katanya.
Fungsi intermediasi perbankan yang membaik terlihat dari angka LDR dan tumbuhnya kredit. Sedangkan kualitas kredit tetap terjaga (NPL di bawah 5 persen). Dalam penelitiannya, ada perubahan dalam proses perbankan.
Dulu penggunaan kredit di Indonesia diutamakan untuk sektor produksi. Sementara, saat ini sektor investasi dan sektor kerja mulai dilirik. "Ternyata bank asing dan bank dalam negeri mulai melirik sektor investasi dan sektor kerja," katanya.
Tren perbankan tahun 2013 juga diperkirakan tidak jauh berbeda. Krisis Eropa akan berjalan terus sampai 5 tahun ke depan dan tidak terlalu berpengaruh terhadap Indonesia. Namun, dari sisi politiknya, kemungkinan akan sedikit turun atau sama dengan tahun 2012.
Ia mengatakan pemilihan presiden 2014 akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi perbankan. Itu akan mulai dirasakan pada 2013. "Mungkin akan sedikit menurun atau sama," ucapnya.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya
SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat
Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai
Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos
Joko Widodo Tundukkan Sutiyoso