TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang dalam tahap pengumpulan data jumlah listrik yang digunakan kantor-kantor perusahaan pelat merah. "Saya sudah minta deputi-deputi mengumpulkan penggunaan listrik," kata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan ketika ditemui seusai rapat tentang gas di Kemenko Perekonomian, Selasa, 8 Mei 2012.
Dahlan mengatakan data yang dikumpulkan ini untuk mempelajari kemungkinan penghematan listrik di kantor-kantor BUMN. Tujuannya efisiensi penggunaan listrik untuk menghemat BBM. Jika ada yang berlebih, akan dikurangi. Pengumpulan data ini akan memakan waktu seminggu. "Gampang, tinggal ambil data dari komputer," tutur mantan Direktur Utama PLN ini.
Dahlan menuturkan sebenarnya efisiensi listrik pada pagi hari tidak banyak menyumbang penghematan. Efisiensi lebih tepat dilakukan pada pukul empat sore hingga sepuluh malam karena pada jam-jam tersebut terjadi lonjakan penggunaan. Untuk itulah ia mengimbau penggunaan malam dibatasi, misalnya lampu tol menggunakan solar cell atau tenaga matahari. Sementara kantor-kantor BUMN lebih banyak mengkonsumsi listrik pada pagi hari.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan lima aturan baru mengenai pembatasan BBM. Salah satunya penghematan listrik di gedung-gedung pemerintahan. Aturan hemat listrik untuk gedung-gedung pemerintahan bakal berlaku mulai 1 Juni 2012. Temperatur AC gedung pemerintah wajib disetel 24 derajat Celsius. Gedung-gedung pemerintahan juga diminta untuk menggunakan lampu hemat energi. Jika ada ruangan yang tidak digunakan, harus dimatikan peralatan listriknya saat selesai jam kerja.
SUNDARI
Berita terkait
Dahlan Iskan Cari Direktur Jujur dan Berintegritas
Dahlan Iskan: Usaha Saya Juga Banyak Gagal!
Dahlan Yakin 5 BUMN Bisa IPO 2012
Dahlan Iskan: PFN Sudah Mati Tapi Belum Dikubur
Dahlan dan Gulai Kambing Kalimantan untuk Wartawan