TEMPO.CO, Jakarta-Pemerintah Jerman memangkas utang Indonesia senilai 18,8 juta euro atau Rp 228 miliar. Utang itu dialihkan untuk biaya beasiswa 200 pelajar Indonesia di Jerman senilai Rp 114 miliar. "Indonesia dan Jerman sepakat untuk mengintensifkan kerjasama dalam pendidikan tinggi," kata Sekretaris Jenderal Dinas Pertukaran Akademis Jerman, Dorothea Rüland, usai penandatangan kerjasama tersebut di kantor Kementrian Keuangan, Kamis, 15 Desember 2011.
Selain membiayai beasiswa pelajar Indonesia, Pemerintah Jerman juga mendukung program peningkatan kualitas pendidikan menengah kejuruan di 22 Sekolah Menengah Kejuruan. Dana hibah yang digelontorkan mencapai Rp 250 miliar. "Ini demi mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui pendidikan teknik kejuruan," kata Ruland.
Setiap tahun, pemerintah Jerman memfasilitasi 550 akademisi dari Indonesia baik, untuk mengejar karir maupun bea siswa. Sejak tahun 2002 Bank Pembangunan Jerman, telah menandatangani perjanjian hibah dengan senilai 143.6 juta Euro.
Direktur Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan, Rahmat Waluyanto mengatakan, pemerintah akan mengawasi program ini agar tepat sasaran. "Program ini sudah disetujui dalam pertemuan bilateral sejak 2007," ujarnya.
Rahmat mengatakan program hibah ini untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan kejuruan, akses dan informasi pasar kerja, akses kompetensi wirausaha, serta sistem sertifikasi dan penilaian berstandar nasional.
ALWAN RIDHA RAMDANI