TEMPO Interaktif, Surakarta - Mendekati pertengahan tahun, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyatakan kredit usaha rakyat yang sudah tersalur sebesar Rp 12 triliun dengan 5 juta nasabah. “Atau hampir 55 persen dari target,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan di hadapan para mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Selasa, 28 Juni 2011.
Tahun ini pihaknya menargetkan dapat menyalurkan kredit usaha rakyat sebesar Rp 20 triliun untuk membantu pelaku usaha mikro mendapatkan tambahan modal. Selama ini pelaku usaha mikro sering kesulitan dalam mengakses kredit di lembaga keuangan.
Padahal pelaku usaha mikro, lanjutnya, memiliki peran besar dalam menyerap pengangguran. Setiap satu usaha mikro rata-rata mampu merekrut tiga tenaga kerja. Sementara saat ini terdapat 52,1 juta usaha mikro.
“Ketika pengangguran berkurang, maka kesejahteraan rakyat akan meningkat,” katanya. Dia memprediksi, pendapatan per kapita rakyat Indonesia yang saat ini baru 3.550 dolar, pada tahun 2014 bisa mencapai 5 ribu dolar.
Menteri Syarifuddin juga mengajak mahasiswa agar menciptakan lapangan kerja dan tidak sekadar menjadi pencari kerja. Menurutnya, setidaknya ada tiga alasan yang membuat berwirausaha menjadi pilihan yang tepat untuk saat ini.
Pertama adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik, di mana diprediksi pada 2014 akan mencapai 7,3-8 persen. “Sehingga harus mulai bersiap dari sekarang,” ujarnya.
Kemudian Indonesia adalah pangsa pasar terbesar keempat di dunia dengan 230 juta penduduk. Menurutnya tidak ada yang sulit untuk memulai berwirausaha. Apalagi kendala permodalan yang selama ini menghambat, sudah bisa teratasi dengan kredit usaha rakyat.
UKKY PRIMARTANTYO