TEMPO Interaktif, Jakarta - Bursa Efek Indonesia berharap privatisasi badan usaha milik negara bisa meningkatkan kapitalisasi pasar. "Kami berharap kapitalisasi pasar bisa ditingkatkan dengan masuknya emiten besar, terutama BUMN," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Jakarta, Rabu (28/10).
Ito menjelaskan, program BEI berfokus pada peningkatan kapitalisasi pasar. Tujuannya agar BEI mampu bersaing dengan bursa regional. Saat ini tiga emiten BUMN telah mendaftarkan diri untuk menjual sahamnya di BEI.
Ketiganya adalah PT PP (Persero), Bank Tabungan Negara dan PT Latinusa (anak perusahaan Krakatau Steel). "Ketiganya sedang dalam proses perizinan di Badan Pengawas, semoga bisa terlaksana tahun ini," kata Ito.
Adapun PT Garuda Indonesia mentargetkan diri menjadi perusahaan terbuka, tahun depan. "PTPN III, IV dan VII nampaknya juga sudah berniat go public meski belum resmi," kata dia.
Kapitalisasi pasar yang besar juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan emiten yang tercatat di BEI. Indikatornya adalah naiknya harga saham emiten-emiten tersebut.
Beberapa waktu lalu, pemerintah berencana mengikutsertakan pihak swasta dalam pengelolaan sejumlah BUMN seperti PT Krakatau Steel, PT Perkebunan Negara III, IV, dan VII, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Bank Tabungan Negara, dan PT Garuda Indonesia.
Namun pemerintah masih harus mempertimbangkan kondisi perekonomian global untuk memprivatisasi sejumlah perusahaan milik negara meskipun beberapa perusahaan telah mengantongi izin privatisasi dari Dewan Perwakilan Rakyat.
Sofyan Djalil, yang kala itu masih menjabat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, mengatakan rencana tersebut harus dibawa kembali ke Komisi Privatisasi DPR. “Kalau indeks harga saham gabungan sampai 2 ribu, kami akan bicara lagi dengan Komisi Privatisasi,” kata nya, Senin (27/4).
FAMEGA SYAVIRA | BC