TEMPO.CO, Jakarta - PT PT Citra Van Titipan Kilat atau dikenal dengan Tiki masih akan berfokus menggarap pasar kurir domestik dan belum mau berkespansi ke pasar global. "Pasar domestik saja belum tergarap semua, jadi belum lah untuk sasar pasar internasional," ujar Direktur Pelaksana Tiki, Tomy Sofhian, Selasa, 19 September 2017, di Restaurant Seribu Rasa, Jakarta Pusat.
Tomy yang merupakan mantan Managing Director PT TNT ini menjelaskan saat ini baru 10 dari 90 persen bisnis e-commerce di Indonesia berkembang. Ke depannya, jika pemerintah bisa membuat semua area di Indonesia dijangkau Internet, maka negara ini akan menjadi pasa e-commerce yang besar dan Tiki bisa menjadi pilihan utama sebagai jasa pengiriman barang.
Baca: Tiki Meluncurkan Mesin Pengiriman Barang Mandiri
Lebih lanjut Tomy menjelaskan hingga saat ini belum ada perusahaan kurir yang bisa secara maksimal melayani pelanggan e-commerce, khususnya dalam kecepatan dan keamanan mengantar barang. "Kecepatan costumer e-commerce memesan barang, lebih cepat dari kemampuan kurir mengirim barang," ujarnya.
Salah satu faktor yang menjadi penghambat tidak maksimalnya pelayanan tersebut, yakni terbatasnya Sumber Daya Manusia dan infrastruktur khususnya di daerah yang belum maksimal. Namun demikian, Tomy yakin Tiki bisa memenuhi permintaan masyarakat di masa mendatang. Terlebih Tiki merupakan pionir perusahaan kurir yang sudah berusia 40 tahun dan dapat lebih baik melayani pelanggan.
Perombakan jajaran direksi Tiki dilakukan per 1 September 2017. Hal ini merupakan imbas dari kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya pada dunia e-commerce. Perkembangan teknologi yang kian pesat ini semakin membutuhkan tenaga muda yang bisa mengimbangi permintaan masyarakat.
M JULNIS FIRMANSYAH