TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce PT Kioson Komersial Indonesia akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Tahap pencatatan perusahaan startup itu di lantai bursa rencananya akan dilakukan pada 3 Oktober 2017.
Direktur utama Kioson Jasin Halim mengatakan Initial Public Offering (IPO) dilakukan agar Kioson dapat menjadi jembatan antara pasar yang belum terlayani atau underserved market dengan teknologi digital. "Kami melihat bahwa pasar yang belum terlayani oleh dunia digital masih luas," kata Jasin di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis 7 September 2017.
Dalam rencana IPO ini, Kioson menawarkan 150 juta saham atau 23,07 persen dari total modal yang disetor setelah pelaksanaan penawaran umum perdana. Saham tersebut akan ditawarkan dengan harga Rp 280 sampai Rp 300 per lembar. Kioson mempercayakan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter).
Kioson menargetkan meraup Rp 42 miliar hingga Rp 45 miliar dari hasil IPO ini. Setelah IPO, ekspansi mitra kios Kioson ditargetkan meningkat 100 persen pada akhir 2017.
Sebanyak 75,76 persen dana hasil IPO akan digunakan perusahaan startup tersebut dengan jumlah 15 ribu mitra tersebut untuk mengakuisisi PT Narindo Silusi Komunikasi. Sedangkan sisanya yakni 13,13 persen akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
“Akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio perseoran, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan perseoran," ujar Jasin.
Dalam rencana IPO ini, jadwal penunjukkan underwriter dan persiapan dokumen akan dilakukan pada 7-11 September 2017. Untuk penawaran umum akan dilaksanakan pada 22- 26 September 2017. Sedangkan tahap pencatatan di lantai bursa akan dilakukan pada 3 Oktober 2017.
ALFAN HILMI