TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan pertumbuhan pembangunan jalan tol melebihi target yang ditetapkan pemerintah selama lima tahun dari 2015-2019.
"Kami menetapkan 1.000 km, tetapi yang akan terbangun mencapai 1850 km sampai 2019," kata Anita Firmanti, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR di Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.
Baca: Tiga Proyek Dibangun Bersamaan, Tol Cikampek Macet
Anita melihat investor sangat tertarik dengan investasi pembangunan jalan tol karena lebih menjanjikan. Bagi para investor, kata Anita, pembangunan jalan tol merupakan bisnis yang cepat untuk pengembalian modalnya. "Investor melihatnya seksi (investasi jalan tol). Sebab uangnya cepat kembali," ujarnya.
Baca: Jalan Kalimalang Terkena Imbas Macet Jalan Tol Cikampek
Selain investor dalam negeri, banyak investor dari luar yang mau berinvestasi untuk membangun jalan tol di Indonesia. Salah satu negara yang sangat minat dengan pembangunan tol di Indonesia, adalah Cina. "Padahal selain jalan tol masih banyak yang bisa dibangun, seperti infrastruktur air minum, persampahan dan lainnya."
Kepala Biro PUPR, Hendra Atmawijaya, mengungkapkan tahun ini pemerintah sedang membangun jalan tol sepanjang 568 km. Di tahun sebelumnya, kata dia, pembangunan jalan tol telah dirampung sepanjang 1.056 km.
Menurut dia, sampai 2019 diperkirakan bakal terbangun jalan tol sepanjang 1850 km. "Dananya murni swasta. Tahun ini anggaran untuk pembangunan jalan Rp 260 triliun," ucapnya.
IMAM HAMDI