TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana menambah tangki di kilang atau refinery unit (RU) VII Kasim di Kabupaten Sorong, Papua. Kapasitas yang akan disediakan sebanyak 400 ribu barel.
Direktur Pengolahan Pertamina Toharso menuturkan penambahan tangki dibutuhkan untuk mengoptimalkan produksi di kilang tersebut. Kilang Kasim memiliki kapasitas 10 ribu barel per hari (bph). "Tapi suplainya hanya 6-8 ribu bph," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2017.
Baca: Investor Rusia Minati Proyek Kilang Minyak di Lombok Utara
Pertamina perlu mendatangkan minyak mentah dari luar Sorong untuk menambah produksi. Menurut Toharso, sebagian besar minyak mentah akan didatangkan dari Cepu.
Minyak mentah didatangkan dengan tangki dengan kapasitas optimal 200 ribu barel. Dengan adanya minyak yang masuk, kilang membutuhkan tangki lain untuk menampungnya hingga diolah.
Simak: PT PP Akuisisi Kilang Minyak Senilai Rp 7 Triliun
Toharso menuturkan Pertamina sudah membeli tanah dan tengah mengurus izin pembangunan. "Kami perkirakan akhir tahun depan sudah selesai," ujarnya.
Jika tangki tersebut rampung, Kilang Kasim bisa memproduksi sekitar 40 persen kebutuhan minyak di Papua dan sekitarnya. Kebutuhan di wilayah tersebut mencapai 24 ribu barel per hari.
Menurut Toharso, sisa kebutuhan Papua akan dipenuhi dari kilang terdekat. Salah satunya Kilang Balikpapan.
VINDRY FLORENTIN