TEMPO.CO, Jakarta -Harga minyak di perdagangan Asia merosot pada Selasa 8 Agustus 2017 terimbas pulihnya produksi di ladang minyak terbesar di Libia. Merosotnya harga minyak juga karena pengaruh keraguan tentang penurunan produksi OPEC terus membebani pasar.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa 8 Agustus 2017, harga minyak mentah acuan West Texas Intermediate (WTI) pada Selasa turun 18 sen atau 0,4 persen menjadi USD 49,21 per barel, atau turun 0,4 persen dari perdagangan Senin. Sementara harga minyak mentah Inggris acuan Brent turun 23 sen atau 0,4 persen menjadi USD 52,14 per barel setelah turun 0,1 persen pada sesi sebelumnya.
Produksi di lapangan minyak Sharara, Libia kembali normal berada di posisi 270.000 barel per hari. Sebelumnya produksi minyak di ladang minyak terbesar di Libia mengalami gangguan setelah sekelompok pengacau bersenjatan masuk ke ruang kontrol di kota pesisir Zawiya, kata National Oil Corporation (NOC), Senin lalu.
Sebelumnya Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak besar lainnya, Rusia membebaskan Libia untuk memangkas produksi globalnya dan menaikkan harga minyak.
Namun pemulihan produksi minyak Libia mempersulit upaya OPEC untuk mengurangi pasokan. Ini memicu keraguan akan efektivitas pemangkasan output. Menurut survei Reuters terbaru, Libia menghasilkan 1,03 juta barel minyak per hari pada Juli. Sementara output dan ekspor OPEC mencapai rekor tertinggi tahunan di bulan Juli.
Pejabat negara-negara anggota OPEC dan komite teknis non OPEC mengadakan pertemuan dua hari Senin dan Selasa untuk membahas upaya peningkatan kepatuhan terhadap kesepakatan pemangkasan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari.
SETIAWAN ADIWIJAYA