TEMPO.CO, Mataram – Russian Federation and CIS berminat membangun kilang minyak di kawasan rencana Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara. Perwakilan Russian Federation and CIS Alexsei Deriabin dan Deputy Galina Romanova bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, di membahas kilang yang memerlukan investasi Rp 200 triliun itu.
Alexsei Deriabin mengatakan investasi tersebut akan didukung sejumlah perusahaan dari Amerika, China dan Inggris. Dengan adanya kilang minyak di Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, maka Lombok nanti akan menjadi pusat distribusi ke wilayah timur Indonesia.
Menurut dia, sekitar 50 ribu tenaga kerja lokal akan terserap apabila perusahaan kilang minyak berkapasitas produksi 300 ribu liter per hari sukses dibangun. "Kami meminta dukungan regulasi, lahan serta aspek-aspek lain yang dibutuhkan,’’ katanya, Selasa 1 Agustus 2017.
Simak: Arab Saudi Caplok Kilang Minyak Terbesar di Amerika
Zainul Majdi menyatakan pembangunan kilang minyak tersebut diharapkan berbagai banyak kalangan. Ia meminta investor agar memastikan dan merampungkan terlebih dahulu sejumlah persyaratan dan tahapan yang harus dipenuhi. "Sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan,’’ ujarnya.
Tahapan dan proses yang harus dilakukan, kata Zainul Majdi, seperti dilakukannya survey dan studi kelayakan secara konprehensif. Sehingga gambaran potensi dan konsep investasi secara riil dapat dijalankan. "Saya akan mendorong rencana itu hingga ke pemerintah pusat.’’
Sesuai Peraturan Pemerintaha Nomor : 13 Tahun 2017 tentang revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), rencana pembangunan Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara sudah menjadi nyata. Bandar Kayangan tersebut dicantumkan sebagai Kawasan Andalan Nasional.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Lalu Gita Ariadi menjelaskan tim Inisiator yang dipimpin Son Diamar sudah bertemu Kepala Perwakilan Organization for Economic Co-operation and Development ( OECD ) untuk Indonesia/ASEAN - Massimo Geloso Grosso dan para tenaga ahli yang nanti akan mengawal Global Hub.
Son Diamar selaku Ketua Tim Pembangunan Kota Baru global Hub Bandar Kayangan pernah mengatakan akan membangun pelabuhan dan kawasan industri di areal seluas 1.800 hektar senilai lebih Rp 20 triliun. ''Pmbangunanya tanpa menggunakan uang negara,'' ujar Son Diamar yang pernah menjabat Staf Ahli Kemaritiman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Bandar Kayangan adalah pilihan baru setelah Singapura sebagai bandar peringkat dua dunia mengalami kepadatan untuk pelayaran ke Eropa. Pemilihan lokasi sebagai global hub di Kecamatan Kayangan tersebut sesuai konsultasi dengan para ahli Kemaritiman asal Brussel.
Bandar Kayangan adalah pilihan utama sebagai global hub yang berada di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II melintasi Selat Lombok dan Selat Makassar. Di tempat tersebut, Pertamina juga akan membangun kilang minyak. Walaupun sudah ditetapkan keberadaan enam kilang, Pertamina masih akan memerlukan lokasi di sini. Pengusaha Rusia dan Cina telah menyatakan minatnya proyek Pertamina tersebut.
SUPRIYANTHO KHAFID