Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Anjlok Gara-gara Beras Maknyuss, Saham AISA Mulai Menanjak  

image-gnews
Petugas memantau grafik pergerakan penjualan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, 20 Maret 2017. ANTARA
Petugas memantau grafik pergerakan penjualan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, 20 Maret 2017. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham produsen beras Maknyuss, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), tercatat kembali menanjak di perdagangan. Pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 27 Juli 2017, saham dibuka pada harga Rp 1.195 per lembar.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, 28 Juli, harganya naik hingga Rp 1.205 per lembar saham. Hingga menjelang penutupan sesi pertama perdagangan, harga saham berada di level Rp 1.235 per lembar atau naik perlahan hingga 40 poin atau 3,45 persen.
 
“Kalau kemarin terjadi penurunan tajam itu efek sesaat, pasti investor terkejut karena hal itu sangat sensitif ketika kita melakukan investasi dan perusahaannya kurang benar akan memberikan isu yang cukup sensitif kepada investor dan masyarakat,” ujar Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya, saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Juli.

Baca: Beras Maknyuss, Ombudsman Soroti Pelanggaran Tim Satgas Pangan
 
William berujar seiring dengan berjalannya proses hukum, terdapat kebenaran dan fakta baru yang terungkap. Sebab, proses hukum masih bergulir dan perkembangannya akan terus dicermati investor. “Apakah benar atau tidak, itu bisa menimbulkan kepercayaan investor kepada emiten,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di satu sisi, saat ini, kata dia, masih terlalu cepat menyimpulkan kebenaran tuduhan tersebut. “Pemerintah pasti tidak asal menuduh atau menyatakan statement telah terjadi seperti itu, pasti ada penyelidikan berbulan-bulan dan kemudian akhirnya diputuskan sidak (inspeksi mendadak),” ucapnya.
 
Dinamika pergerakan saham AISA ini, kata William, masih akan terus berlanjut mengingat prosesnya masih sangat panjang, “Ini justru lebih rentan karena langsung berhubungan dengan direct consumer,” tuturnya. William berujar efek sesaat atau shock terhadap investor telah terjadi. “Namun, kalau kita melihat apakah ini akan cukup mempengaruhi kinerja atau tidak, kita tinggal lihat bagaimana masyarakat merespons hal tersebut karena itu adalah barang yang dikonsumsi publik.”
 
Pergerakan naik-turun saham AISA, menurut dia, adalah hal wajar. “Ini sama seperti ketika laporan keuangan turun terus, direspons dengan penurunan tajam, kemudian rebound lagi setelahnya, ya, wajar,” katanya.

Seperti diketahui, saham produsen beras Maknyuss AISA sempat anjlok setelah pada pekan lalu Satuan Tugas Pangan menggerebek gudang anak usaha TPS Food, PT Indo Beras Unggul, yang terletak di kawasan Bekasi, karena melakukan penipuan dan diduga merugikan negara hingga puluhan triliun.
 
GHOIDA RAHMAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RUPS Trimegah Sekuritas Indonesia: Tunjuk Dirut Baru hingga Laba Rp 51,9 Miliar

27 Juli 2022

Ilustrasi perusahaan rintisan.
RUPS Trimegah Sekuritas Indonesia: Tunjuk Dirut Baru hingga Laba Rp 51,9 Miliar

Trimegah Sekuritas Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 51,9 miliar atau mengalami peningkatan 81 persen pada 2021.


Bareskrim Berencana Selidiki Kasus Pengambilan Data Ilegal Perusahaan Sekuritas

4 Oktober 2021

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Kuncheek
Bareskrim Berencana Selidiki Kasus Pengambilan Data Ilegal Perusahaan Sekuritas

Penyidik Bareskrim akan berkoordinasi dengan Satgas Waspada Investasi. Belum ada aduan masyarakat masuk ke Polri.


Kasus Asabri, Kejagung Periksa 2 Komisaris Utama Perusahaan Sekuritas

9 Agustus 2021

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak. ANTARA/HO-Humas Kejagung
Kasus Asabri, Kejagung Periksa 2 Komisaris Utama Perusahaan Sekuritas

Kejaksaan Agung memeriksa sembilan orang sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi PT Asabri pada hari ini, 9 Agustus 2021.


Kasus BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Periksa 3 Petinggi Perusahaan Sekuritas

24 Februari 2021

Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. Tempo/Tony Hartawan
Kasus BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Periksa 3 Petinggi Perusahaan Sekuritas

Kejaksaan Agung menyatakan ada kerugian senilai Rp 20 triliun di BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini tengah dalam proses penyidikan.


Mengapa Transaksi Perusahaan Sekuritas Januari 2020 Turun

3 Februari 2020

Ilustrasi Indeks saham. REUTERS/Issei Kato
Mengapa Transaksi Perusahaan Sekuritas Januari 2020 Turun

Penurunan transaksi perusahaan sekuritas terjadi sepanjang Januari 2020. Apa penyebabnya?


Ada Gagal Bayar Reksa Dana, BEI Terus Monitor Pasar Saham

6 Desember 2019

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham pasca-Lebaran di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. TEMPO/Tony Hartawan
Ada Gagal Bayar Reksa Dana, BEI Terus Monitor Pasar Saham

Laksono menyebutkan belum ada perusahaan sekuritas yang disuspensi oleh BEI terkait dengan kasus gagal bayar PT Narada Aset Manajemen.


BEI: 2.582 Rekening Efek Baru Dibuka di CMSE

24 Agustus 2019

Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Perjanjian antara KPEI dan Citibank terkait layanan penyelesaian transaksi bursa, di Gedung BEI, Jakarta Selatan, 30 Agustus 2017. Tempo/Alfan Hilmi.
BEI: 2.582 Rekening Efek Baru Dibuka di CMSE

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan hingga hari kedua Capital Market Summit & Expo 2019 sebanyak 2.582 orang membuat rekening efek.


Pasar Obligasi Diperkirakan Menguat untuk Tenor Jangka Pendek

27 Juli 2018

Selain dapat dibeli di pasar perdana, obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan menggunakan harga dalam bentuk persentase.
Pasar Obligasi Diperkirakan Menguat untuk Tenor Jangka Pendek

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat


Pekan Ketiga Januari, Bahana Rekomendasi 8 Saham Unggulan

14 Januari 2018

Karyawan beraktivitas saat pembukaan perdagangan saham 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 Januari 2018. ANTARA FOTO
Pekan Ketiga Januari, Bahana Rekomendasi 8 Saham Unggulan

Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas Andri Ngaserin merekomendasikan beberapa saham unggulan di pekan ini.


Lima Obligasi Negara Ditawarkan Hari Ini

31 Oktober 2017

Pasar Obligasi Indonesia Tumbuh Tercepat di Asia
Lima Obligasi Negara Ditawarkan Hari Ini

Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan hari ini akan ada lelang lima seri obligasi negara.