TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan multinasional, Unilever membidik pasar perawatan kulit (skincare) melalui produk merek St. Ives. St. Ives hadir dalam rangkaian produk skincare berbahan natural dengan kandungan ekstrak buah aprikot.
Baca: Unilever Anggarkan Belanja Modal Rp 1,6 Triliun di 2017
"Kami memilih Indonesia karena adanya permintaan yang terus meningkat terhadap produk skincare berbahan dasar natural," ucap Sherlyn Sim, Brand Marketing Manager St. Ives dalam keterangan tertulis, Rabu 19 Juli 2o17.
Menurut Sherlyn, St. Ives masuk ke Indonesia karena melihat potensi pasar yang besar di Indonesia. "Indonesia merupakan salah satu pasar utama dengan estimasi nilai belanja lebih dari Rp 10 triliun," ucapnya.
Sherlyn menambahkan saat ini suplai yang ada di Indonesia tidak memadai untuk memenuhi kebutuhkan konsumen. Untuk itu St. Ives hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui tiga produk yakni facial care, body lotion serta body wash dengan kandungan 100 persen buah aprikot yang merupakan buah yang unik dengan berbagai manfaatnya. Apricot merupakan sumber vitamin C, yang dikenal mampu mengatasi masalah penglihatan, menyehatkan kulit serta mucous
St. Ives ini untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar yang menyadari akan kebutuhan produk natural. Perilaku konsumen yang demikian memang tengah populer dan jelas merupakan trend global mendatang di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Untuk itu, Sherlyn optimistis optimistis produk ini dapat diterima pasar Indonesia.
Baca: 35 Tahun di Bursa Efek, Aset Unilever Naik 110 Kali Lipat
Karena kandungan alami yang berkhasiat itu, St.Ives banyak disukai oleh konsumen yang memiliki kulit sensitif. “Saya suka dengan produk St. Ives karena bahan-bahannya menggunakan elemen penting dari alam, sangat cocok untuk kulit saya yang sensitif," ucap Genies Vinonda, salah seorang konsumen yang mengaku mempunyai kulit sensitif.
SETIAWAN ADIWIJAYA