Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RAPBN Perubahan 2017, DPR Kembali Usulkan Pelebaran Defisit  

image-gnews
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Aziz Syamsuddin (tengah) bersama Wakil Ketua Banggar Ahmad Riski Sadig (kanan), Said Abdullah (kedua kanan), Jazilul Fawaid (kiri) dan Djoko Udjianto (kedua kiri) bersiap memimpin rapat kerja di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, 6 Juni 2017.  TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Aziz Syamsuddin (tengah) bersama Wakil Ketua Banggar Ahmad Riski Sadig (kanan), Said Abdullah (kedua kanan), Jazilul Fawaid (kiri) dan Djoko Udjianto (kedua kiri) bersiap memimpin rapat kerja di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, 6 Juni 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pelebaran defisit kembali muncul saat rapat pembahasan asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017. Sejumlah anggota Dewan mempertanyakan besaran defisit RAPBN-P yang nyaris mendekati batas maksimal.

Anggota Komisi Keuangan DPR, Andreas Edy Susetyo, mengatakan defisit maksimal 3 persen yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara terlalu rendah dan berisiko membelenggu target pembangunan pemerintah. Apalagi selama ini penerimaan pajak selalu berada di bawah target sehingga pemerintah terpaksa menekan belanja setiap tahun.

“Selama ini, kita selalu pakai pola penyesuaian, fine tuning. Mengapa tidak kita lebarkan menjadi maksimal 5 persen untuk jangka lima tahun misalnya,” katanya saat rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 10 Juli 2017.

Menurut Andreas, dengan sistem keuangan akrual, pemerintah terbiasa memasukkan tunggakan pembayaran subsidi dan transfer ke daerah pada tahun anggaran berikutnya. Nilai ini memperlebar defisit yang semula diperkirakan realistis pada APBN. Walhasil, pemerintah akan terus-menerus menekan belanja pusat dan transfer ke daerah pada tahun-tahun berikutnya. “Padahal kemampuan fiskal setiap daerah berbeda,” ujarnya.

Sejumlah negara telah menetapkan besaran defisit keuangan di atas 3 persen, seperti Malaysia dan India. Dengan demikian, Andreas menilai pelebaran defisit tak akan mempengaruhi kredibilitas fiskal Indonesia selama dampaknya terlihat bagi pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah mengusulkan defisit keuangan dalam RAPBN-P sebesar 2,92 persen atau sekitar Rp 397,2 triliun. Apabila realisasi belanja pemerintah alamiah diperkirakan hanya mencapai 96 persen, defisit akan berada di level 2,67 persen atau sekitar Rp 362,9 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan wacana pelonggaran defisit tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Rencana tersebut harus dibahas dalam suatu forum khusus. “Itu tergantung pada kesepakatan politik lah. Nanti, kalau pemerintah yang inisiasi, pasti anggapannya macam-macam. Paling tidak, saat ini pemerintah tidak menginisiasi,” ucapnya.

Menurut Darmin, pemerintah berupaya melakukan ekspansi anggaran dengan menarik utang untuk menutup defisit. Utang tersebut akan difokuskan untuk membiayai sejumlah pembangunan infrastruktur prioritas. Kendati demikian, pemerintah juga menjaga agar utang tidak bersifat kontraktif atau non-produktif.

“Sepanjang apa yang dilakukan pemerintah dengan ekspansi anggaran untuk bangun infrastruktur itu tidak membuat rasio utang terhadap produk domestik bruto tidak terlalu besar, semestinya acceptable,” tuturnya. Ia optimistis penarikan utang tahun mendatang dapat diminimalkan dengan metode pembiayaan infrastruktur yang menggandeng investor swasta.

Anggota Komisi Keuangan DPR, Misbakhun, mengatakan defisit 2,92 persen sangat riskan bagi APBN. Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi 5,2 persen dari target APBN di tengah perlambatan penerimaan pajak. “Ini sangat berisiko. Ekonomi tumbuh, volume produk domestik bruto naik, tapi pajak kita turun. Ada masalah apa ini?” katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

15 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.


Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

19 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.


MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

19 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

20 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

23 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per


Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.


Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).