TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat (BI NTB) menyediakan penukaran uang hingga Rp 2,9 triliun. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding Ramadhan tahun lalu yang mencapai Rp 1,8 triliun. BI NTB menyiapkan pecahan terbanyak Rp 20 ribu hingga pecahan seribuan rupiah.
Lokasi penukaran uang berada di kompleks Islamic Center (IC) NTB, lapangan umum Taman Sangkareang, Bayan Lombok Utara, Gerupuk Lombok Tengah, Pringgabaya Lombok Timur. Sedangkan untuk di pulau Sumbawa, layanan penukaran uang dilakukan oleh cabang bank di kota masing-masing.
Baca Juga:
''Layanan penukaran uang selama Ramadhan 1438 H ini untuk kebutuhan khusus,'' kata Kepala Perwakilan BI NTB Prijono, Selasa 30 Mei 2017. Layanan penukaran uang pecahan kecil ini dilakukan sekaligus menggunakan uang baru.
Baca: BI Sediakan Penukaran Uang Rupiah Baru di Blok M Square
Nominalnya penukaran uang ini mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 20 ribu. BI NTB juga membuka layanan khusus penukaran uang lusuh dan rusak, setiap hari Rabu.
.
Prijono mengingatkan warga konsumsi selama bulan puasa tidak berlebihan karena dapat mengakibatkan lonjakan inflasi. Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah NTB ini menyadari mulai naiknya harga bahan makanan seperti bawang putih, telur, daging, ayam. ''Diharapkan inflasi tidak lebih dari satu persen,'' ujarnya.
Baca: Penukaran Uang Ilegal Rawan Transaksi Hasil Kejahatan
Ia juga meminta mewaspadai adanya tempat penukaran uang asing yang tidak berizin. Sebab, Kegiatan Usaha Penukarang Valuta Asing (KUPVA) atau dikenal sebagai money changer ilegal meresahkan wisatawan yang datang berlibur selama Ramadhan 1438 H.
BI NTB melakukan tindakan penertiban 34 money changer illegal di Lombok selama empat hari, 2 – 4 Mei 2017. Kesemuanya ditutup dengan pemasangan stiker. Sebenarnya ada 40 yang tidak berizin. Tapi dua tidak buka dan empat sudah prosen perizinan.
SUPRIYANTHO KHAFID