TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengatakan stok daging sapi, ayam, dan telur diperkirakan cukup untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. “Kalau melihat perhitungan, tidak sampai kekurangan. Ada jaminan pasokan dari provinsi lain ke Jawa Barat yang merupakan pasar mereka,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 Mei 2017.
Baca: Menteri Perdagangan Jamin Stok Pangan Aman
Doddy menyebutkan kebutuhan sapi untuk Ramadan dan Idul Fitri diperkirakan mencapai 61.377 ekor atau setara 11.662 ton daging sapi. Sedangkan stok sapi lokal Jawa Barat saat ini 33.028 ekor atau setara 6.279 ton. Adapun stok yang ada di 15 feedlot di Jawa Barat terakhir dilaporkan 56.980 ekor atau setara 10.826 ton daging sapi.
Dengan perhitungan tersebut, stok daging sapi diperkirakan mencukupi. “Itu belum menghitung stok daging impor yang dimiliki Bulog. Kita belum tahu berapa besarnya yang masuk ke Jawa Barat dan ke mana distribusinya,” kata Doddy.
Doddy menambahkan, harga daging sapi diharapkan tidak akan melonjak drastis, kendati kemungkinan harganya naik karena melonjaknya permintaan. “Feedlot juga akan membantu memasok pasar agar harga tidak naik terlalu tinggi. Harga saat ini berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 110 ribu per kilogram,” katanya.
Posisi stok ayam yang ada di Jawa Barat hingga Ramadan dan Lebaran diperkirakan mencapai 95.804.854 ekor atau setara 76.488 ton daging ayam. Sedangkan kebutuhan daging ayam diperkirakan mencapai 50.166.644 ekor atau setara 40.284 ton daging ayam. "Surplus 45 juta ekor atau setara 36 ribu ton," kata Doddy.
Harga jual daging ayam diharapkan tidak melonjak terlalu tajam karena produksinya yang surplus. “Harga saat ini di pasar tradisional Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu kilogram, dan di pasar modern Rp 34 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram,” kata Doddy.
Stok telur juga diperkirakan mencukupi kendati defisit. Kebutuhan telur diperkirakan mencapai 42.783 ton. Sedangkan produksi telur lokal Jawa Barat hanya 19.559 ton. "Defisit 23 ribu ton itu akan ditutupi pasokan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Medan, dan Lampung," katanya.
Doddy mengakui harga telur mulai merangkak naik. Harganya saat ini bervariasi Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram. “Kenaikannya masih ditoleransi. Kalau ada lonjakan kenaikan yang drastis, nanti ada operasi pasar dari Bulog.”
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Hening Widiatmoko mengatakan kenaikan harga beberapa bahan makanan mulai terjadi sejak awal pekan ini. “Penyebabnya permintaan meningkat karena perubahan pola konsumsi. Bukan panic-buying, tapi ada kebiasaan berbelanja lebih banyak menjelang Ramadan, sehingga permintaan naik, otomatis harga naik. Tapi masih normal,” katanya saat dihubungi Tempo.
Baca: Puasa, Pemerintah Bentuk Satgas Pangan
Hening meminta masyarakat mengerem belanjanya agar kenaikan harga tidak melonjak berlebihan. “Kita harus mengingatkan masyarakat untuk menahan diri agar pola konsumsinya diperbaiki,” katanya.
AHMAD FIKRI