TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk (Persero) melakukan perubahan struktur direksi pada Selasa, 16 Mei 2017. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat 8, Jakarta, dewan komisaris mengangkat Toriq Hadad sebagai direktur utama menggantikan Bambang Harymurti yang sekarang berpindah posisi sebagai komisaris.
Berikutnya, Arif Zulkifli, kini pemimpin redaksi Majalah Tempo, dan Meiky Sofiansyah, wakil direktur pemasaran, pada RUPS ditunjuk sebagai direktur. Adapun Gabriel Sugrahetty dan Herry Hernawan tetap menjabat sebagai direktur. Sri Malela Mahargasarie menjabat direktur independen. Sebastian Kinaatmaja mendapat pos baru sebagai wakil direktur Business Service.
Baca: PT Tempo Beli Mesin Cetak Baru
Setelah acara RUPS, dilanjutkan paparan publik PT Tempo Inti Media Tbk, yang berencana menerbitkan saham baru atau rights issue. Direktur Utama PT Tempo, Toriq Hadad, mengatakan pelaksanaan rights issue akan dilakukan dalam jangka waktu yang wajar, namun tidak lebih dari 12 bulan.
Direksi Tempo terlebih dulu akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. "Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) agenda permohonan persetujuan rights issue dari pemegang saham, yang rencananya akan dilaksanakan pada 25 Juli 2017," ujar Toriq.
Saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 333 juta lembar atau 31.51 persen dari saham perseroan sekarang ini. Dari penerbitan saham baru ini Tempo mentargetkan memperoleh dana sekitar Rp 100 miliar.
Simak: Pemred Tempo.co: Media Digital Ubah Cara Berbisnis
Menurut Toriq, dana yang akan diperoleh perusahaan melalui penerbitan saham baru tersebut diperkirakan Rp 100 miliar. Melalui susunan direksi baru sejak Agustus lalu, Toriq yakin struktur modal perusahaan akan semangat kuat.
"Pada dasarnya, lewat direksi baru kami kembali meletakkan fondasi pada tempatnya. Misal, ada 11 anak usaha, akan diatur pengelolaan organisasi, keuangan, dan seterusnya," ujar Toriq.
Saat ini, Tempo memiliki pasar saham sebanyak 725 juta lembar. Denga dijualnya 333 juta lembar saham, maka total saham yang dijual akan lewati 1 miliar lebih. Toriq yakin saham tersebut akan memiliki prospek yang baik. "Dari sounding dengan para calon investor kelihatannya mereka banyak yang tertarik," ujar Toriq.
LARISSA HUDA