TEMPO.CO, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sedang menghitung nilai investasi untuk membuka bisnis di Negara Bagian Victoria, Australia.
Direktur Treasury dan Internasional BNI Panji Irawan mengatakan pihaknya kini sedang mempersiapkan perizinan kepada otoritas perbankan di Australia. Selain itu, BNI tengah menghitung nilai investasi yang dibutuhkan untuk membuka kantor cabang bank di wilayah itu. “Total investasi masih dalam studi yang dalam proses penyempurnaan,” ujarnya, Selasa, 25 April 2017.
Baca Juga:
Baca: Himpun Dana Pihak Ketiga, BNI Syariah Raup Rp 719 Miliar
Saat ini, emiten dengan kode saham BBNI itu sedang menggarap berbagai kajian, di antaranya desain bisnis cabang yang bertumpu kepada wholesales (korporasi) dan retail kepada nasabah yang terkait dengan Indonesia.
Baca: Di REI Expo, BNI Janjikan Proses KPR Cepat dan Bunga 4,5 Persen
Kantor cabang BNI telah tersebar di sejumlah negara, seperti Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, dan Seoul. Hadirnya BBNI di Melbourne diharapkan bisa memanfaatkan potensi keuangan di kawasan tersebut, terutama untuk memenuhi kebutuhan bisnis WNI di sana.
Panji menjelaskan, BNI sudah separuh abad menjembatani layanan keuangan Indonesia dengan negara lain, baik untuk korporasi, institusi, maupun diaspora. Menurut dia, Australia layak digarap lebih serius, mengingat kedekatan secara geografis, kemapanan ekonomi, dan hubungan dagang yang intensif.