TEMPO.CO, Palembang – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel/BSB) menerbitkan uang elektronik yang diberi nama BSB Cash. Pada tahap awal, perseroan menerbitkan 50 ribu kartu. Penerbitan uang elektronik tersebut untuk merespons pertumbuhan ekonomi serta berbagai acara nasional dan internasional yang akan diselenggarakan di wilayah Sumatera Selatan. Selain itu, kartu tersebut diterbitkan untuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK).
“Selain Asian Games, Sumsel juga banyak kegiatan akbar,” kata Direktur Utama BSB Muhammad Adil, Selasa, 4 April 2017.
Baca: S&P Dinilai Tak Punya Alasan Tak Naikkan Peringkat Indonesia
Menurut Adil, dengan disetujuinya penerbitan produk layanan uang elektronik oleh Bank Indonesia pada 13 Maret 2017, untuk tahap awal BSB Cash dapat digunakan di seluruh kantin di lingkungan BSB. Selanjutnya, produk layanan ini dapat digunakan pembayaran tiket busway, parkir, retribusi pasar, dan sarana publik lain. “Berikutnya bisa digunakan untuk bayar tol Jabodetabek,” ujarnya.
Kinerja Bank Sumsel Babel semakin membaik seiring bergairahnya harga komoditas dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu indikatornya adalah pencapaian dana pihak ketiga (DPK) pada 2016 yang tumbuh 17,4 persen menjadi Rp 14,22 triliun. Pada 2015, DPK hanya tercatat Rp 12,11 triliun. “DPK kami tumbuh jauh di atas rata-rata perbankan nasional,” ucap Adil.
Baca: Sri Mulyani Minta LMAN Efektif dan Efisien Belanja Tanah
Direktur Operasional BSB, Mertolihan, menjelaskan, hari ini pihaknya juga meresmikan layanan laku pandai. Layanan diluncurkan setelah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan regional 7 Sumatera Bagian Selatan. Saat ini, BSB telah menunjuk tiga tempat yang akan menjadi piloting agent, yakni Kota Lubuklinggau, Sekayu, dan Kayu Agung. Dalam layanan laku pandai, BSB akan membagi agen ke dalam beberapa klasifikasi yang memiliki cakupan layanan yang berbeda. “Transaksi jadi cepat, murah, gampang, dan aman,” ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN