Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laba Usaha Turun, Anak Usaha Lippo Karawaci Tetap Bagi Dividen  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Logo PT Lippo Karawaci. lippokarawaci.co.id
Logo PT Lippo Karawaci. lippokarawaci.co.id
Iklan

TEMPO.COJakarta - Anak Usaha PT Lippo Karawaci Tbk, PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, memutuskan membagikan dividen kepada pemegang saham meski pendapatan dan laba perseroan pada 2016 menurun.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Senin, 20 Maret 2017, emiten berkode saham GMTD tersebut mengumumkan pembagian dividen untuk tahun buku 2016 sebesar Rp 2,58 miliar atau setara dengan Rp 25 per saham. Hal ini setara dengan imbal hasil sebesar 0,4 persen terhadap harga per lembar saham, yakni Rp 6.950 per saham per 30 Desember 2016.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gowa Makassar Purnomo Utoyo menjelaskan, tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perseroan. “Sejalan dengan pelambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia juga terpengaruh secara signifikan, sehingga pada akhirnya berdampak pada industri properti,” kata Purnomo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin.

Baca: IHSG Berpeluang Terkoreksi untuk Jangka Pendek

Namun, menurut dia, perseroan tetap melanjutkan pengembangan Tanjung Bunga sebagai kawasan perumahan dan komersial terpadu. Perseroan menjajaki segmen pasar yang memiliki potensi baru dengan cara menawarkan produk-produk untuk kalangan menengah-bawah yang masih memiliki potensi pertumbuhan kuat, serta fokus pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan.

GMTD, pengembang properti di Makassar, membukukan pendapatan Rp 290 miliar pada 2016, menurun 9 persen dibanding pendapatan 2015 yang sebesar Rp 319 miliar. Sepanjang 2016, pendapatan perseroan yang berasal dari penjualan rumah hunian dan rumah toko tercatat Rp 263,3 miliar, meningkat 2,5 persen dibandingkan dengan 2015 yang sebesar Rp 257 miliar. Sedangkan pendapatan sehubungan dengan penjualan lahan siap bangun (kaveling) mengalami penurunan 73,5 persen, dari Rp 51,7 miliar pada 2015 menjadi Rp 13,7 miliar pada 2016.

Laba usaha perseroan pada 2016 tercatat Rp 91,9 miliar, mengalami penurunan sebesar 21,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 117 miliar. “Penurunan laba usaha terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan serta meningkatnya beban pokok pendapatan,” ujar Purnomo.

Baca: IHSG Hari ini Ditutup Terkoreksi 0,12 Persen ke Level 5.533

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laba bersih setelah pajak juga mengalami penurunan sebesar 26,6 persen menjadi Rp 86,9 miliar dibanding 2015 yang tercatat sebesar Rp 118,5 miliar. Menurut Purnomo, penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan, meningkatnya beban pokok pendapatan, serta beban keuangan sepanjang 2016.

Presiden Direktur GMTD Andi Anzhar Cakra Wijaya optimistis, ke depan, permintaan untuk segmen perumahan dan komersial yang berkualitas di Makassar, Sulawesi Selatan akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut. Di samping itu, mereka mengamati kondisi pasar dari waktu ke waktu dan konsisten meluncurkan produk-produk yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju.

Baca: KPEI Ditunjuk Jadi Penyelenggara Kliring ORI di Luar Bursa

“Untuk meningkatkan penetrasi pasar di segmen menengah ke bawah, perseroan akan meluncurkan unit-unit perumahan di kisaran harga Rp 200-300 juta. Pemasaran produk untuk segmen menengah-bawah ini akan dilakukan secara bisnis ke bisnis (B2B),” kata Anzhar.

Dia menambahkan, pembagian dividen sebesar Rp 2,5 miliar merupakan komitmen perseroan mempertahankan imbal hasil kepada para pemegang saham dengan mendistribusikan dividen tahunan.

DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

3 hari lalu

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

6 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


CIMB Niaga akan Bagi Dividen Tunai Sebesar Rp 3,08 Triliun

22 hari lalu

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. Foto: Instagram/@lani_darmawan
CIMB Niaga akan Bagi Dividen Tunai Sebesar Rp 3,08 Triliun

CIMB Niaga menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 3,08 triliun atau 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023.


Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar

23 hari lalu

Suasana bioskop XXI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis 10 Maret 2022. Peningkatan kapasitas bioskop menjadi 70 persen ini seiring dengan turunnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dari level 3 ke level 2.. Tempo/Tony Hartawan
Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar

Cinema XXI membagikan dividen sebesar Rp 666,7 Miliar dan mengganti direktur utamanya dalam rapat pemegang saham tahunan atau RUPST.


Bank Danamon akan Bagi-bagi Dividen Senilai Rp 1,2 Triliun

33 hari lalu

Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ dan Bank Danamon. google.com
Bank Danamon akan Bagi-bagi Dividen Senilai Rp 1,2 Triliun

PT Bank Danamon Indonesia Tbk memutuskan bagi-bagi dividen senilai Rp 1,2 triliun atau Rp 125,48 per saham.


BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun

36 hari lalu

BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun

BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024.


Erick Thohir Sebut Dividen BUMN Lebih Besar Dibanding PMN, Laba Tunai 2023 Rp 292 T

38 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperlihatkan jari kelingking dengan tinta birunya usai melakukan pencoblosan di TPS 17, Tebet, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Erick Thohir Sebut Dividen BUMN Lebih Besar Dibanding PMN, Laba Tunai 2023 Rp 292 T

Erick Thohir menyebut bahwa dividen BUMN lebih besar dibandingkan PNM. Laba tunai Rp 292 triliiun.


Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

39 hari lalu

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja. TEMPO/Amston Probel
Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

Bank OCBC NISP Tbk. akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,65 triliun atau Rp 72 per saham dari total laba tahun 2023.


Pertamina Geothermal Energy Sebut Bakal Bagikan Dividen Tahun Ini, Tunggu RUPS Tahunan

42 hari lalu

Petugas melakukan pengecekan sumur KMJ-51 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Pertamina Geothermal Energy Sebut Bakal Bagikan Dividen Tahun Ini, Tunggu RUPS Tahunan

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy atau PGEO , Yurizki Rio menyebut akan ada pembagian dividen kepada pemegang sahamnya di tahun 2024.


RUPST Putuskan BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham ke Investor

43 hari lalu

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
RUPST Putuskan BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham ke Investor

BCA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 270 per saham. Dividen ini meningkat 31,7 persen dibanding tahun lalu.