TEMPO.CO, Jakarta - Membuka perdagangan Rabu, 8 Maret 2017, rupiah bergerak stagnan di level Rp 13.350 per dolar Amerika Serikat. Namun pada pukul 08.03, rupiah menguat tipis 0,04 persen atau 6 poin ke level Rp 13.344 per dolar Amerika.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup stagnan di level Rp 13.350 per dolar Amerika setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.340-13.355 per dolar Amerika.
Baca: Nilai Tukar Rupiah Melemah Dua Poin
Pergerakan rupiah ini sejalan dengan dolar Amerika yang cenderung lebih stabil saat para investor menunggu sinyal kecenderungan laju kenaikan suku bunga Amerika dari sejumlah data ekonomi terbaru, termasuk laporan pekerjaan Amerika pekan ini.
Bank sentral Amerika, Federal Reserve, dijadwalkan akan menggelar pertemuan kebijakannya pada 14-15 Maret. Akhir pekan lalu, Gubernur Fed Janet Yellen mengisyaratkan kenaikan suku bunga dapat dilakukan apabila data pekerjaan dan inflasi terlihat mendukung.
“Di saat langkah kenaikan terlihat hampir pasti pada pekan depan, investor masih ragu jika The Fed akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali tahun ini,” ujar Takahiko Sasaki, ekonom pasar Mizuho Bank, seperti dikutip dari Reuters.
Menurutnya, para investor tidak ingin mengambil langkah signifikan sebelum rilis data pekerjaan Amerika serta proyeksi ekonomi The Fed pekan depan.
Simak: Kartel Cabai, KPPU Akan Panggil Bandar Besar
Indeks dolar Amerika yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang lain terpantau menguat tipis 0,04 persen atau 0,04 poin ke posisi 101,68 pukul 15.58.
Pergerakan rupiah ini berlangsung di saat mata uang lain di Asia Tenggara bergerak mixed. Baht Thailand turun 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,11 persen, ringgit Malaysia menguat 0,01 persen, dan peso Filipina melemah 0,03 persen.
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Ikuti lajunya hingga akhir perdagangan.
BISNIS.COM