Baca : Persiapan IPO, Aramco Tunjuk Moelis & Co sebagai Penasihat
Selain jaringan produksi di hulu, Aramco juga memiliki jaringan yang luas di hilir, baik berupa kilang maupun fasilitas lain di penjuru dunia. Aramco juga melakukan banyak kemitraan dalam operasi bisnis kilang dan petrokimia, baik di Arab Saudi maupun di negara lain di penjuru dunia.
Siapa saja yang bekerja di Aramco?
Sejak Tahun 1990, Saudi Aramco mempekerjakan mayoritas warga Arab Saudi dengan banyak dari mereka merupakan sarjana lulusan luar negeri. Bagaimanapun, perusahaan tidak lagi mempekerjakan banyak karyawan warga Amerika, Eropa, dan Asia baik di operasi global maupun di Arab Saudi. Perusahaan mempekerjakan pria dan wanita, meskipun umumnya perempuan menjabat di posisi manajemen. Banyak karyawan Arab Saudi yang merupakan lulusan luar negeri, utamanya dari universitas-universitas Amerika. Salah satu CEO Aramco adalah lulusan Texas A&M dan lainnya merupakan alumni Lehigh University.
Baca : Keliling Asia, Raja Arab Tawarkan Saham Perdana Saudi Aramco
Siapa yang menjalankan bisnis Aramco?
Saudi Aramco saat ini dimiliki oleh pemerintah Arab Saudi secara penuh, namun dikelola oleh jajaran direksi baik yang berkewarganegaraan Arab Saudi atau warga asing. CEO Aramco saat ini adalah Amin Nasser, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Operasi Hilir Aramco. Jajaran direksi membuat keputusan bisnis berdasarkan strategi dan target perusahaan, yang harus disetujui oleh pemerintah.
Secara keseluruhan strategi di bidang migas Arab Saudi, termasuk target produksi, diputuskan oleh Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral, Khalid al-Falih. Posisi al-Falih adalah merupakan bagian dari pemerintah, yang juga merupakan mantan CEO dan saat ini menjabat sebagai Chairman Aramco.
FORBES | REUTERS | CNNMONEY | ABDUL MALIK