Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPT Kembangkan Bibit Kentang Murah

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petani memanen kentang di areal perladangan kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (28/11). Petani kentang mengaku terpukul dengan masuknya kentang impor dari India, Tiongkok dan Banglades yang menyebabkan harga kentang lokal turun dari Rp14.000 menjadi Rp8.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Petani memanen kentang di areal perladangan kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (28/11). Petani kentang mengaku terpukul dengan masuknya kentang impor dari India, Tiongkok dan Banglades yang menyebabkan harga kentang lokal turun dari Rp14.000 menjadi Rp8.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan bibit kentang dengan biaya lebih murah melalui teknologi exvitro di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto di Wonosobo, Jumat, 20 Januari 2017 mengatakan teknologi exvitro adalah perbanyakan bibit sesuai dengan sifat induknya dengan cara yang lebih sederhana.

"Dengan demikian, petani bisa memanfaatkannya meskipun dengan keterbatasan alat maupun pengetahuan," katanya usai pembukaan pelatihan aplikasi teknologi exvitro untuk perbanyakan bibit kentang pada petani kentang Wonosobo.

Ia mengatakan dengan adanya teknologi ini diharapkan biaya pembuatan bibit kentang lebih murah dan sederhana.

Menurut dia biaya budidaya kentang 30 persen habis untuk pengadaan bibit, dengan cara ini biaya pengadaan bibit bisa dipangkas menjadi 15 persen dari total biaya budidaya.

Ia mengatakan kentang itu biaya bibitnya mahal, dengan teknologi ini biaya yang dikeluarkan untuk budidaya kentang bisa turun sehingga keuntungan lebih banyak dinikmati petani.

"Melalui teknologi exvitro, diharapkan petani mendapat bibit yang kualitasnya lebih bagus, perbanyakannya juga lebih cepat, lebih sederhana, dan biaya lebih rendah," katanya.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustridan Bioteknologi BPPT, Eniya Listiyani Dewi mengatakan kebutuhan benih kentang rata-rata per tahun sebanyak 108 ribu ton untuk area budidaya kentang seluas 72.000 hektare, sedangkan ketersediaan benih kentang bersertifikat nasional saat ini baru mencapai 15 persen sehingga masih terbuka untuk memenuhi kebutuhan bibit kentang dalam negeri.

Ia mengatakan biaya pengadaan benih kentang cukup tinggi, sehingga petani terkadang memilih menyisihkan sebagian hasil panen untuk benih musim tanam berikutnya. Hal ini menyebabkan rendahnya produksi kentang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan masalah utama dalam produksi kentang ialah mahalnya harga bibit, karena sulitnya mendapatkan lahan bersih dari penyakit tular tanah untuk produksi benih padahal perkiraan biaya penggunaan bibit kentang di beberapa negara berkembang mencapai 55 persen dari total biaya produksi usaha tani kentang.

Budidaya tanaman kentang di Indonesia saat ini masih menggunakan benih yang berasal dari sisa kentang konsumsi, calon benih dipilih berdasarkan ukuran umbi dengan kisaran 30-60 gram per umbi. Oleh karena itu, katanya peningkatan mutu benih lokal sangat diperlukan untuk menghindari ketergantungan akan impor benih.

Ia mengatakan permasalahan pengembangan produksi benih kentang di Indonesia karena rendahnya produktivitas penangkaran di petani, karena teknologi perbenihan belum dikuasai, meningkatnya harga sarana produksi, terutama pestisida dan maraknya pestisida palsu dan keterbatasan lahan yang memenuhi persyaratan sertifikasi untuk penangkaran benih.

Ia menuturkan untuk meningkatkan adopsi teknologi dan pengetahuan petani tentang perbanyakan bibit kentang secara ex vitro, BPPT melaksanakan pelatihan ini.

Pada pelatihan kali ini, katanya peserta akan mendapatkan pembekalan dari para narasumber berupa materi perbanyakan bibit secara exvitro dan melakukan praktik perbanyakan bibit kentang seara exvitro.

"Dengan adanya pelatihan ini diharapakan adopsi teknologi hasil kajian litbang meningkat dan semakin banyak petani yang dapat melakukan penyediaan bibit tanaman kentang berkualitas," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

38 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Anies Baswedan Ingin Gorontalo Menjadi Kota Agropolitan, Ini Artinya

10 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan menyapa pendukungnya saat tiba di Gorontalo, Senin, 8 Januari 2024. Kedatangan Anies ke Gorontalo untuk menjalani agenda kampanye dengan mengunjungi Makam Pahlawan Nani Wartabone, Desak Anies dengan Petani, dan melakukan pertemuan dengan tokoh dan simpatisan Gorontalo. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anies Baswedan Ingin Gorontalo Menjadi Kota Agropolitan, Ini Artinya

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menginginkan Gorontalo menjadi kota agropolitan. Apakah itu?


Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

16 Desember 2023

COO Ocean X Max Khosrowshahi (kiri) dan Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany (kanan), bersama Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves RI), M Firman Hidayat, usai penandatangan kerja sama di sela-sela perhelatan COP 28. Dok.Konservasi Indonesia
Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

KKP menjalin kemitraan dengan Konservasi Indonesia (KI) dalam pelaksanaan program Blue Halo S.


Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

3 Juli 2022

Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

Di Kabupaten Sumedang, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap PDRB, kontribusinya mencapai 18 persen.


KKP Rancang Permen Rehabilitasi dan Pencemaran Perikanan Budidaya

16 Mei 2022

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Tempo BNI Bilateral Forum 2022 pada Kamis, 12 Mei 2022 di Ballroom Hotel The Langham, Jakarta. (Foto: Norman Senjaya)
KKP Rancang Permen Rehabilitasi dan Pencemaran Perikanan Budidaya

KKP menyiapkan strategi pemanfaatan sumber daya alam, untuk membangun perikanan budidaya secara efisien dan berkelanjutan.


Tertarik Belajar Pertanian? Beasiswa S1 Bakti Tani 2022 Dibuka, Cek Syaratnya

3 Februari 2022

Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (Intani) bersama TaniHub Group panen raya  di kawasan Ujung Genteng Ciracap Sukabumi Selatan, Minggu, 7 Maret 2021. ISTIMEWA
Tertarik Belajar Pertanian? Beasiswa S1 Bakti Tani 2022 Dibuka, Cek Syaratnya

TaniFoundation dan Yayasan Khouw Kalbe membuka pendaftaran beasiswa Bakti Tani 2022 untuk siswa lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin lanjut S1.


Kaltara Akan Terapkan Food Estate Berbasis Korporasi untuk Majukan Petani

13 November 2021

Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang. [ANTARA/HO - Dinas KISP Provinsi Kaltara]
Kaltara Akan Terapkan Food Estate Berbasis Korporasi untuk Majukan Petani

Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan menerapkan konsep food estate berbasis korporasi untuk mengubah cara pikir petani menjadi petani profesional.


Startup Perikanan Aruna Bakal Disuntik Modal SoftBank

15 Agustus 2019

Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan (kedua kiri) berbincang dengan CEO Grab Anthony Tan (kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son (kedua kanan) dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kanan) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. ANTARA
Startup Perikanan Aruna Bakal Disuntik Modal SoftBank

SoftBank siap menanamkan modalnya di sejumlah startup anyar di Indonesia. Salah satunya adalah startup bidang perikanan, Aruna.


Nilai Ekonomis Tinggi, KKP Kembangkan Budi Daya Kerang Abalone

11 Agustus 2019

Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Buleleng-Bali berupaya mengenalkan Kerang Abalone ke masyarakat luas. ANTARA
Nilai Ekonomis Tinggi, KKP Kembangkan Budi Daya Kerang Abalone

Sedikitnya terdapat tiga keuntungan dari teknologi budi daya abalone.


Jokowi: Pemerintah Membutuhkan 40 Ribu Tenaga Penyuluh Pertanian

3 Februari 2019

Calon presiden nomor urut 01, Jokowi berswafoto saat menghadiri Deklarasi Dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 3 Februari 2019. ANTARA
Jokowi: Pemerintah Membutuhkan 40 Ribu Tenaga Penyuluh Pertanian

Jokowi mengatakan penyuluh pertanian sangat penting untuk memajukan potensi hasil tani di suatu daerah.