TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Hendrawan Supratikno, menilai pemutusan kerja sama pemerintah dengan JP Morgan Chase Bank, N.A merupakan langkah tepat. Sebab, menurut dia, keputusan itu diambil ketika pemerintah berfokus melakukan pembenahan kondisi keuangan yang sedang memburuk.
"Jadi lembaga yang mempunyai muatan politik untuk mengganggu investor global ke Indonesia, harus diambil langkah tegas," kata politikus PDI Perjuangan itu saat dihubungi Tempo di Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengambil keputusan untuk memutus hubungan kemitraan dengan perusahaan perbankan asal Amerika Serikat, JP Morgan Chase Bank, N.A. Keputusan ini terkait hasil riset lembaga ini yang dinilai berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional.
Hendrawan meyakini keputusan itu sudah berdasarkan pada kajian yang akan berpengaruh positif untuk keuangan negara. "Saya percaya bahwa Sri Mulyani tidak gegabah. Artinya, dia selalu menekankan profesionalisme dan obyektivitas," ujarnya.
Dia juga meyakini keputusan itu dapat diterima masyarakat internasional. "Masyarakat internasional juga tahu apakah itu keputusan yang emosional atau betul-betul berbasis evidence. Keputusan ini berbasis bukti," tuturnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pengelolaan perekonomian nasional dilakukan secara profesional, akuntabel, dan terbuka. Menurut dia, ini dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan dari situasi global yang belum menunjukkan perbaikan.
ARKHELAUS W.