TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan (Komisi XI) Dewan Perwakilan Rakyat Hendrawan Supratikno mengapresiasi kinerja pemerintah di sektor ekonomi selama 2016. Menurut politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, capaian kinerja pemerintah, khususnya dalam perekonomian, cukup baik.
"Kami apreasiasi kinerja pemerintah. Tahun 2017 harus lebih baik dari 2016. Tahun 2017 merupakan tahun akselerasi," kata Hendrawan saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Januari 2017.
Menurut perhitungan Hendrawan, 2018-2019 banyak agenda politik yang harus dijalankan pemerintah, termasuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak Putaran ke-3, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Presiden. "Jadi, 2017 harus take-off, percepatan capaian," ucapnya.
Baca: JP Morgan Diputus, Ini Reaksi Gubernur Bank Indonesia
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan, Taufik Kurniawan juga mengapreasiasi kerja keras pemerintah dalam mengelola anggaran negara hingga mendekati target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Meski gejolak ekonomi dalam negeri tidak terlepas dari gejolak ekonomi global yang masih fluktuatif, stabilitas ekonomi dinilai cukup menggembirakan. "Pertumbuhan ekonomi dalam APBN yang ditargetkan sebesar 5,2 persen, bisa diraih 5 persen di akhir tahun,” ujar Taufik dalam rilisnya.
Selain itu, Indonesia juga mampu merealisasikan nilai tukar rupiah rata-rata Rp 13.307 per dolar Amerika Serikat, menguat dibandingkan asumsi dalam APBN Perubahan 2016 sebesar Rp 13.500 per dolar AS. Pemerintah pun mampu merealisasikan belanja negara sebesar Rp 1.859,5 triliun atau sekitar 89,3 persen.
Baca: Isu Reshuffle, Bambang Masuk Bursa Calon Presiden IFAD
Politikus dari Partai Amanat Nasional ini pun mengapresiasi kinerja pemerintah yang mampu menjaga defisit anggaran pada batas yang disepakati dalam APBN, yakni tak lebih dari 3 persen. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemarin, defisit dalam APBN-P 2016 mencapai 2,46 persen.
ANGELINA ANJAR SAWITRI