TEMPO.CO, Jakarta - Petani di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan pepaya california seluas 22 hektare sebagai andalan ekonomi masyarakat. "Kami mendorong petani agar mengembangkan budi daya pepaya california guna meningkatkan kesejahteraan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Selasa, 8 November 2016.
Selama ini, permintaan pepaya california di tingkat pasar lokal cenderung meningkat sehingga cukup menjanjikan mendongkrak pendapatan ekonomi keluarga. Pepaya california saat ini paling digandrungi para petani dikarenakan menjanjikan keuntungan yang lebih. Biaya tanaman pepaya california hingga produksi mencapai Rp 25 ribu per pohon. Sedangkan, usia produksi pepaya california itu bisa mencapai lima tahun. "Jika petani tanam seluas satu hektare bisa mencapai 1.800 pohon dengan biaya produksi sekitar Rp 35 juta, maka pada panen tahun pertama sudah kembali modal," kata Dede.
Dudung, 55 tahun, seorang petani pepaya california di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengatakan dia mengembangkan pepaya california seluas dua hektare, karena permintaan pasar cukup bagus. Saat ini, harga pepaya california di tingkat petani Rp 4.000 per kilogram. Kelebihannya kualitas pepaya california Lebak cukup bagus sehingga permintaan pasar relatif tinggi. "Kami sudah tiga tahun membudidayakan usaha pepaya california dan bisa membangun rumah dan beli kendaraan," ujarnya.
Begitu juga Yana, 50 tahun, seorang petani Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengaku dia kini sudah tujuh tahun mengembangkan usaha pepaya california. Saat ini, dia mengembangkan pepaya california seluas tiga hektare. "Jika musim panen, pepaya ini diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp 300-400 juta selama tiga tahun," katanya.
ANTARA