Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Kebijakan The Fed, BI Tekan Risiko Rupiah

image-gnews
Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi
Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi
Iklan

TEMPO.CO, Nusa Dua - Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah untuk meminimalkan risiko tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dampak kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang diprediksi menormalisasi suku bunga pada Desember 2016.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hendar, menyatakan kebijakan The Fed akan memberi dampak ke semua negara termasuk Indonesia. "Salah satu kemungkinannya penguatan dolar AS. Kami tentu sudah mempersiapkan hal itu kalau ada tekanan kami akan melakukan hal-hal untuk memitigasi risiko," kata di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 31 Oktober 2016.

Antisipasi dari bank sentral, menurut Hendar, perlu dilakukan karena kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat itu ditunggu-tunggu pelaku pasar di seluruh dunia sebagai indikator perekonomian global. BI akan mengamati secara terukur apabila nilai tukar rupiah mengalami penguatan demikian juga apabila terjadi pelemahan, maka bank sentral akan memastikan pelemahannya juga terukur.

"Kami memiliki model-model berapa rupiah yang konsisten untuk mencapai tujuan seluruh makro," ucap Hendar. Namun ia belum memastikan level nilai tukar rupiah hingga 2017 karena tergantung dinamika perekonomian meliputi inflasi, proyeksi inflasi serta perkembangan nilai tukar negara lain.

Pengelolaan utang luar negeri juga menjadi langkah antisipatif bank sentral Indonesia untuk memigitasi risiko terhadap kemungkinan penguatan nilai mata uang dolar AS. "Transmisi yang paling cepat adalah pasar keuangan terutama di foreign exchange market. Ini bukan pertama kalinya mengalami situasi seperti ini, BI sudah memitigasi risiko," ucap Hendar.

Normalisasi suku bunga oleh The Fed menjadi salah satu isu yang didiskusikan dalam seminar internasional tersebut selain kerangka laporan keuangan bank sentral. Hendar mengatakan bahwa kebijakan moneter negara maju seperti The Fed dan Bank of Japan untuk meningkakan pertumbuhan ekonominya telah mengakibatkan neraca bank sentral di negara itu mengalami peningkatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, negara-negara berkembang seperti Indonesia, kebijakan ekspansif yang dilakukan bank sentral negara maju telah menyebabkan derasnya arus masuk modal. Hal ini akan meningkatkan aset dan sekaligus kewajiban karena penyerapan likuiditas valas bank sentral sehingga hal itu menambah kompleksitas pada laporan keuangan bank sentral. Membesarnya valas yang dipegang bank sentral juga muncul risiko kurs yang dapat berpengaruh terhadap surplus atau defisit keuangan bank sentral.

Menyadari kompleksnya laporan keuangan bagi bank sentral, BI bersama bank sentral di Asia Tenggara dan negara asia lainnya melakukan penelitian terkait laporan keuangan bank sentral yang dipimpin Indonesia. Beberapa bank sentral negara tetangga yang diajak ikut meneliti adalah Bank of Thailand, Reserve Bank of India, Banko Sentral Ng Filipina, Central Bank of Srilanka dan National Bank Kamboja.

Hasilnya, bank sentral negara itu menyepakati perlunya mengembangkan desain kerangka laporan keuangan yang dapat mengakomodir keunikan transaksi bank sentral untuk menunjang transparansi atas dampak keuangan itu. BI, kata Hendar, beruntung sudah lebih dulu maju dalam konteks ini kami menyusun akuntansi bank sentral yang mengadopsi beberapa keunikan bank sentral. "Misalnya pencatatan, pembukuan kalau bank sentral menerbitkan uang, kan tidak bisa dengan akuntasi seperti perusahaan biasa," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

22 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).