TEMPO.CO, Banda Aceh - Pesawat berbadan sedang Wings Air resmi beroperasi mulai Jumat, 19 Agustus 2016, di Bandara Rembele dengan penerbangan perdana menuju Medan, Sumatera Utara. Rute itu diterbangi setiap hari. "Ini baru langkah awal, setelah selama ini di Bandara Rembele hanya beroperasi pesawat perintis berbadan kecil." Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, memberikan pernyataan itu dalam siaran pers, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Di kemudian hari, frekuensi terbang ke Medan akan ditambah, setidaknya dua kali sehari, pada pagi dan sore.
Nasaruddin mengatakan perlu dibuka rute minimal satu kali ke Banda Aceh. Pada saatnya nanti, ada penerbangan kargo yang mengangkut hasil bumi dari dataran tinggi Gayo langsung ke luar negeri. "Langkah lebih maju nanti dari Bandara Rembele dapat memenuhi cita-cita kita selama ini, yaitu hadirnya angkutan barang kargo untuk sayur, buah, dan bunga ke luar negeri, seperti Penang dan Kuala Lumpur." Ia optimistis, dengan dukungan semua pihak, Bandara Rembele dapat berkembang lebih maju.
Setelah uji coba pada Juli 2016 dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan, Wings Air siap mengoperasikan pesawat berjenis turboprop, yaitu ATR 72-600 yang berkapasitas 72 kursi. Penerbangan ditempuh kurang-lebih 60 menit.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menyatakan penambahan penerbangan dari Takengon ke Medan melalui Bandara Kualanamu akan sangat membantu mobilitas masyarakat setempat maupun pendatang untuk berkunjung ke daerah penghasil kopi tersebut.
Ia berkomitmen menambah rute ke daerah-daerah agar masyarakat semakin mudah melakukan perjalanannya melalui jalur udara. “Jalur udara sangat efisien dalam hal waktu dan biaya yang kami tetapkan sangat terjangkau untuk dapat dinikmati oleh masyarakat,” ujar Edward.
ADI WARSIDI