TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah menuju ke level kenaikan mingguan terbesar sejak April 2016 di tengah spekulasi bahwa negara-negara produsen utama akan menyepakati langkah untuk mendukung harga pada pembicaraan September mendatang.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September menguat 0,2 persen atau 15 sen ke posisi US$ 43,64 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level US$ 43,60 pada pukul 05.15 WIB. WTI ditutup menguat US$ 1,78 ke posisi US$ 43,49 per barel pada perdagangan Kamis, 11 Agustus 2016.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober menguat US$ 1,99 atau 4,5 persen ke level US$ 46,04 per barel di ICE Futures Europe exchange pada penutupan perdagangan Kamis.
"Pasar jelas menunggu komentar Arab Saudi tentang pembicaraan mendatang," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dilansir Bloomberg.
Kilduff menjelaskan, ada kemungkinan negara-negara penghasil minyak akan mencapai kesepakatan kali ini mengingat Iran hampir mencapai target produksi dan Saudi mulai fleksibel.
Sementara itu, seperti dilansir Reuters, Menteri Energi Arab Saudi menuturkan pertemuan di Algeirs bulan depan akan mencakup tindakan untuk menstabilkan pasar.
Perbedaan antara Arab Saudi dan Iran sebelumnya berakibat gagalnya kesepakatan pembekuan produksi pada pertemuan April lalu di Doha karena kedua negara telah meningkatkan produksi sejak pertemuan itu.