TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah dalam perdagangan Rabu, 3 Agustus 2016. Rupiah terdepresiasi 0,24 persen atau 31 poin ke posisi 13.121 per dolar Amerika Serikat. Sebelumnya, rupiah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,17 persen atau 22 poin ke 13.112 per dolar Amerika.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.085-13.155 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa, 2 Agustus 2016, rupiah ditutup melemah 43 poin atau 0,33 persen ke 13.090 per dolar AS.
Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi oleh melemahnya harga minyak mentah yang menyebabkan penguatan yen dan dolar AS. “Harga komoditas turun, (investor) akan lari ke yen serta dolar AS,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu, 3 Agustus 2016.
Adapun harga minyak West Texas Intermediate terpantau melemah 0,86 persen ke US$ 39,85 per barel pada pukul 16.20 WIB. Posisi ini yang terendah sejak 7 April 2016.
Pelemahan rupiah sejalan dengan kondisi mata uang lainnya di Asia Tenggara yang seluruhnya lesu. Ringgit Malaysia terpantau terdepresiasi 0,42 persen, baht Thailand melemah 0,36 persen, peso Filipina melemah 0,05 persen, sedangkan dolar Singapura terpantau melemah 0,13 persen.
Sementara itu, US Dollar Index, yang melacak pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,19 persen atau 0,18 poin ke level 95,25 pada pukul 16.03 WIB.
BACA JUGA
Pemberontak Suriah Bergembira di Atas Mayat Tentara Rusia
Haris Azhar Jadi Tersangka? KontraS Bantah Lewat Twitter